Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Daerah Naik 120 Persen

Senin, 9 Januari 2023 16:11 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ditemui di kawasan Istana Negara untuk menjelaskan anggaran pembangunan rumah pensiun Jokowi di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin, 19 Desember 2022. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga 2022 di atas 5,7 persen, dan kuartal keempat diprediksi tetap kuat di atas 5 persen. Dia melihat konsumi masyarakat masih tumbuh sangat kuat, mobilitas di akhir tahun juga meningkat, bahkan penerimaan pajak juga ikut naik.

Baca juga : Sri Mulyani Bicara Suku Bunga Naik: Bankir Seperti Menari di Atas Penderitaan Orang Lain

“Saya melihat penerimaan pajak di daerah-daerah dari sisi pajak restoran, hotel, parkir naiknya itu tidak 11 persen atau 20 persen. Naiknya itu 60 persen bahkan 120 persen pertumbuhannya. Tidak hanya fenomena di Jakarta, ini fenomena di hampir semua daerah,” ujar dia di acara CEO Banking Forum yang digelar virtual pada Senin, 9 Januari 2023.

Menurutnya, ekonomi di semua pulau di Indonesia sudah tumbuh. Bahkan Pulau Sumatera tercatat paling rendah pertumbuhannya mampu tumbuh hingga 4,7 persen. Artinya, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19, Indonesia justru tumbuh positif.

Selain itu, Sri Mulyani menambahkan, harga komoditas dan masyarakat sudah pulih kembali dari pandemi. Untuk perbankan, selama Covid-19, dana pihak ketiga naik double digit. Hal tersebut menunjukkan bahwa kelompok menengah ke atas mulai tumbuh dan berkonsumsi. “Itu adalah yang mendukung pemulihan ekonomi kita."

Advertising
Advertising

Baca juga : Kala Sri Mulyani Sentil Bankir Seperti Menari di Atas Penderitaan Orang Lain, Apa Maksudnya?

Investasi pun sudah mulai tumbuh mendekati 6 persen. Pun kredit di perbankan. Sedangkan capital market masih tumbuh di atas 4 persen. Meskipun seluruh dunia tahun 2022 ditutup dengan kalimat ‘the brutal year’, salah satunya dari New York Stock Exchange, di mana US$ 30 triliun valuasi hilang pada 2022.

“Jadi itu yang saya sebutkan tadi 2022 was not an ordinary time,” kata Sri Mulyani.

Sebelumnya, Sri Mulyani membeberkan realisasi penerimaan dari anggaran pendapatan dan belanja atau APBN 2022. Melihat dari pendekatan waktu saat menyusun APBN 2022, kata Sri Mulyani, saat itu pendapatan negara diasumsikan hanya Rp 1.846,1 triliun. Kemudian, direvisi ke atas dengan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022 menjadi Rp 2.266,2 triliun.

Sementara itu realisasi yang dikumpulkan adalah 2.626,4 triliun. “Dalam hal ini realisasi ini adalah 115,9 persen dari Perpres 98 yang sudah direvisi kalau dibandingkan APBN awal ini naiknya sudah ke mana-mana. Luar biasa lebih tinggi,” kata Sri Mulyani pekan lalu.

Baca juga : Sri Mulyani: Perekonomian 2023 Terancam Resesi hingga Perubahan Iklim

Adapun komposisinya, Sri Mulyani melanjutkan, dimulai dari pajak yang pada awal tahun lalu ditargetkan Rp 1.265 triliun yang direvisi ke atas menjadi Rp 1.485 triliun. Realisasinya yang dikumpulkan Rp 1716,8 triliun atau 115,6 persen dari revisi yang sudah dinaikan.

Sedangkan pajak tumbuh 34,3 persen dibandingkan penerimaan pajak tahun 2021. Tahun sebelumnya itu penerimaan pajak adalah Rp 1.278 triliun atau tumbuh 19,3 persen. Tahun ini tumbuh lebih tinggi lagi menjadi 34,3 persen.

Begitu pula untuk pendapatan dari kepabeanan dan cukai, yang menurut Sri Mulyani juga cukup baik kinerjanya. Sebetulnya, dia berujar, pada APBN 2022 bea dan cukai diharapkan target awalnya Rp 245 triliun kemudian direvisi menjadi Rp 299 triliun.

Namun ternyata bisa mengumpulkan Rp 317,8 triliun atau 106,3 persen dari revisi melalui Perpres 98 atau tumbuh 18 persen dari realisasi tahun sebelumnya yang terkumpul Rp 269 triliun. Tahun sebelumnya bea dan cukai itu sudah tumbuh sangat tinggi 26,4 persen.

Sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP, Sri Mulyani menjelaskan, menunjukkan sebuah cerita yang luar biasa. Di APBN awal PNBP ditargetkan Rp 335,6 triliun, maka pada pertengahan tahun lalu direvisi ke atas dengan cukup signifikan yaitu targetnya dinaikkan menjadi Rp 481,6 triliun.

“Realisasinya Rp 588,3 triliun itu adalah kenaikan 28,3 persen dari tahun lalu yang sudah melonjak naik yaitu di level Rp 458,5 triliun,” ujarnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Realisasi Belanja Negara 87,5 Persen Menjelang Akhir Tahun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

11 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

15 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

18 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya