Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kala Sri Mulyani Sentil Bankir Seperti Menari di Atas Penderitaan Orang Lain, Apa Maksudnya?

image-gnews
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. Kementerian Keuangan mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per 31 Juli 2019 sebesar Rp183,7 triliun atau 1,14 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyentil kalangan bankir yang wajahnya tampak sangat berbeda, seperti bahagia, ketika bicara soal kenaikan suku bunga.

“Saya bicara dengan para bankir, kalau bicara tentang interest rate naik itu. Anda sepertinya malah menari-nari di atas penderitaan semua orang. Anda kayaknya wajahnya malah lebih bahagia gitu,” ujar Sri Mulyani acara CEO Banking Forum yang digelar virtual, Senin, 9 Januari 2023.

Baca: Sri Mulyani Pastikan 2023 Indonesia Tidak Terkena Resesi: Insya Allah Kita Jaga Terus

Dari pengamatannya, kata Sri Mulyani, para bankir seperti berpendapat selama Menteri Keuangan bisa mengelola dan menstabilkan perekonomian, tak masalah jika suku bunga naik. 

Kenaikan bunga kerek cost of fund

“Tapi sebetulnya tidak otomatis seperti itu. Karena cost of fund yang tinggi pasti akan mempengaruhi kegiatan ekonomi secara menyeluruh,” tutur bendahara negara tersebut.

Sebab, kenaikan suku bunga acuan yang pada gilirannya memicu kenaikan suku bunga kredit akan menciptakan tambahan beban bagi masyarakat. Begitu juga perubahan suku bunga deposito juga bakal mempengaruhi perbankan.

Deretan dampak kenaikan suku bunga ini yang seharusnya dipahami sebagai bentuk makin tingginya pembiayaan ekonomi dan bukan tak mungkin dapat mengganggu kestabilan ekonomi.

Sebelumnya, Sri Mulyani telah memberi contoh bahwa kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) mengerek suku bunganya hingga 450 basis poin hanya dalam waktu satu tahun sebagai level tertinggi sepanjang sejarah. Langkah itu diikuti oleh bank sentral sejumlah negara, termasuk Indonesia yang terakhir menaikkan suku bunga acuan hingga 2 persen pada 2022.

Dengan hal-hal itu, ia meminta kalangan perbankan untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi tahun 2023 ini. Kepada para bankir, Sri Mulyani menyebutkan, pada tahun 2020 begitu seluruh kegiatan masyarakat lumpuh akibat pandemi Covid-19, satu-satunya yang berani muncul hanya anggaran pendapan dan belanja negara (APBN).

Pasalnya, kata dia, APBN memang didesain sebagai instrumen yang harus di depan untuk menghadapi risiko paling besar.

Oleh karena itu, kata dia, semua kebijakan dibuat untuk melindungi seluruh masyarakat dan ekonomi, ditambah dengan regulasi OJK, misalnya, untuk melakukan restrukturisasi kredit, serta banyak hal lainnya.

Sri Mulyani memaparkan bahwa pemerintah sudah melakukan banyak hal. Salah satunya adalah sebagai shock absorber countercyclical dan risk taker. Padahal di saat yang sama, semua pihak juga tahu bahwa saat itu tak ada penerimaankarena kegiatan ekonomi berhenti.

“Makanya waktu itu di dalam arrangement policy 2020, kita tahu defisit kita akan menembus di atas 3 persen. Untuk itu dikeluarkan Perpu Nomor 1 Tahun 2020. Kita dibolehkan untuk lewat dari 3 persen dari GDP untuk defisit karena sudah pasti penerimaan turun,” ucap Sri Mulyani.

Seperti yang sudah diduga sebelumnya, defisit pada tahun 2020 tembus di atas 6 persen, tapi perlahan ekonomi mulai pulih kembali pada tahun 2021. Sementara tahun 2022 yang baru saja ditutup, angka defisit berada di 2,36 persen, atau jauh lebih kecil dari tahun sebelumnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya: Tak hanya bankir, Sri Mulyani mengaku juga...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

1 jam lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.


BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

2 jam lalu

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).


Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

6 jam lalu

BPSDM Perhubungan akan membuka penerimaan calon taruna baru untuk 18 Sekolah Transportasi mulai 8-27 Juni 2020 melalui website SSCASN-BKN.
Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

22 jam lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.


Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Karyawan pabrik menunjukkan jenis gandum dalam proses produksi tepung terigu.di PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., Bogasari, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat 19 April 2024. Ketua Umum Asosiasi Tepung Terigu Indonesia (APTINDO), Franciscus Welirang, mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah akan mengerek harga terigu nasional.  TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.


Sekda Tekankan Pengelolaan APBN Harus Amanah dan Efektif

2 hari lalu

Sekda Tekankan Pengelolaan APBN Harus Amanah dan Efektif

Ade Suryaman, menghadiri acara penting terkait penyaluran TKD dan pemberian penghargaan kinerja di Aula Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Sukabumi pada Senin, 22 April 2024.


Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director International Finance Corporation (IFC) Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat, Ahad, 21 April 2024. Sumber: Instagram @smindrawati
Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?


Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

2 hari lalu

Gunung Raung terlihat mengeluarkan abu vulkanik ketika kapal penyebrangan yang mengangkut pemudik  di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, 12 Juli 2015. Pemudik lebih banyak memilih mudik dengan jalur darat laut dikarenakan Gunung Raung terus bererupsi. TEMPO/Johannes P. Christo
Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.


Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

3 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) berbincang dengan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat mengkiuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 22 Juli 2019. Rapat kerja tersebut beragendakan pembahasan laporan realisasi semester I dan prognosis semester II pelaksanaan APBN TA 2019 serta Laporan dan pengesahan hasil pembahasan panja perumus kesimpulan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.