Terkini Bisnis: OJK Ungkap Modus Kasus yang Jerat Mahasiswa IPB, Saham Lo Kheng Hong
Reporter
Tempo.co
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 17 November 2022 18:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Kamis sore, 17 November 2022 dimulai dengan Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK Tongam Lumban Tobing menduga kasus investasi bodong yang menjerat mahasiswa IPB adalah penipuan berkedok toko online.
Kemudian informasi tentang investor Lo Kheng Hong yang tercatat empat saham perusahaan yang jumlahnya masing-masing di atas 5 persen. Selain itu berita tentang Kejagung kembali memeriksa saksi untuk kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G atau korupsi BTS Kominfo dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5.
Berikut adalah ringkasan dari ketiga berita tersebut:
1. Mahasiswa IPB Terjerat Investasi Bodong dan Dikejar Debt Collector Pinjol, Ini Kata OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan modus investasi bodong yang menjerat mahasiswa IPB University dengan total kerugian Rp 2,1 miliar. Kepala Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan OJK Tongam Lumban Tobing menduga kasus itu adalah penipuan berkedok toko online.
“Kejadian yang menjerat mahasiswa IPB dan masyarakat sekitar kampus ini merupakan dugaan penipuan yang dilakukan dengan kedok menawarkan kerja sama usaha penjualan online di toko online milik pelaku. Dan menawarkan komisi 10 persen per transaksi,” ujar Tongam saat dihubungi pada Kamis, 17 November 2022.
Tongam menjelaskan, awalnya pelaku kejahatan meminta para mahasiswa membeli barang di toko online-nya. Apabila mahasiswa tidak mempunyai uang, maka pelaku meminta mahasiswa meminjam ke fintech yang menyediakan pinjaman.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
2. 4 Saham Lo Kheng Hong yang Kepemilikannya di Atas 5 Persen, Apa Saja?
Lo Kheng Hong kini tercatat memiliki empat saham perusahaan yang jumlahnya masing-masing di atas 5 persen.
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Senin, 14 November 2022, menunjukkan empat saham yang dimiliki oleh investor kawakan itu adalah PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL), PT Global Mediacom Tbk. (BMTR), PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) dan PT Intiland Development Tbk. (DILD).
Pria yang sering disebut sebagai Warren Buffett-nya Indonesia itu memegang 1.058.274.000 saham BMTR yang merupakan anak usaha MNCN milik Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe. Ia membagi kepemilikannya dalam 6 rekening efek berbeda, yang tertinggi melalui PT Panin Sekuritas sebanyak 721.336.800 saham.
Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->
3. Dugaan Korupsi BTS Kominfo, Kejagung Periksa Bos dari 7 Perusahaan Telekomunikasi
Kejaksaan Agung atau Kejagung kembali memeriksa saksi untuk kasus dugaan korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G atau korupsi BTS Kominfo dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5. Proyek tersebut dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kali ini Kejagung memeriksa 7 orang saksi. Mereka adalah pertama APS selaku Direktur Utama PT Prasetia Dwidharma, kedua LW selaku Direktur Utama PT ZTE Indonesia, ketiga DAN selaku Direktur Utama PT Eltran Indonesia, dan keempat R selaku Direktur PT Bintang Komunikasi Utama.
Selain itu saksi kelima CYI selaku Direktur Utama PT Artos Inti Teknologi, serta keenam dan ketujuh AH selaku Direktur Utama PT LEN Telekomunikasi Indonesia dan H selaku Direktur Utama PT Chakra Giri Energi Indonesia.
Baca berita selengkapnya di sini.
Baca Juga: Mahasiswa IPB jadi Korban Investasi Bodong, OJK Ingatkan 2 Hal Ini ke Masyarakat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.