6 Tips Berinvestasi di Tengah Ancaman Resesi Global 2023, Apa Saja?

Senin, 7 November 2022 13:49 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Financial planner dari Finansialku, Gembong Suwito memberikan sejumlah tips dalam berinvestasi di tengah ancaman resesi global pada 2023. Menurut dia, ada enam langkah yang perlu diperhatikan, mulai dari tenang saat melakukan investasi mengkaji sebuah produk investasi.

"Pertama, tetap tenang berinvestasi sesuai tujuan keuangan. Kedua, amankan dana darurat minimal 6 kali pengeluaran rutin. Ketiga jangan lupa aspek proteksi seperti kesehatan," ujar dia lewat keterangan tertulis pada Senin, 7 November 2022.

Tips keempat, Gembong melanjutkan, efisiensi pengeluaran dengan utang terjaga rasio cicilannya. Kelima melalui strategi alokasi aset dan pembelian secara bertahap. "Dan keenam adalah monitoring dan review produk investasi secara berkala," tutur dia.

Baca: Pertumbuhan Ekonomi 5,72 Persen, BPS: Global Tak Menentu, Kita Masih Bisa Jaga Perekonomian

Gembong menuturkan dengan tantangan ekonomi yang ada, isu resesi itu menjadi yang menonjol. Namun, kata dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih robust di kisaran 5 persen. Sehingga, secara fundamental ekonomi Indonesia dipastikan tidak akan mengalami resesi.

Advertising
Advertising

Saat ini, sektor yang sangat popular karena memiliki tren positif adalah komoditas, energi, logistik, transportasi juga industri. Hal itu menjadi daya tarik bagi investor asing di pasar modal. Dia menilai ini menjadi kabar baik, di saat investor global sedang mencari mana yang baik, aman, dan nyaman di tempat investasinya, Indonesia salah satunya.

Selanjutnya: "Saat 2021 inflow-nya luar biasa dan tahun ini colorful..."

<!--more-->

"Saat 2021 inflow-nya luar biasa dan tahun ini colorful, year to date sampai mencapai Rp 80,52 triliun dana dari investor asing masuk. Makanya strong banget, terutama banking,” kata Gembong.

Adapun untuk berinvestasi, pihaknya menggunakan konsep 4 pilar. Pertama adalah likuiditas. Investasi tersebut menurutnya untuk dana darurat, penempatan di deposito dan pasar uang dengan rerata return 3-5 persen. Kedua adalah stabilitas di mana instrumen investasi bisa memberikan cash flow.

Seperti obligasi negara, ORI, SBR, SR, RD Proteksi, dan P2P. Ketiga adalah hedging atau lindung nilai seperti US Dolar dan emas. Keempat, pertumbuhan melalui saham, RD Saham, ETF, RD Indeks, ECF, dan Derivatif.

“Konsep ini yang kami bangun dan kami aplikasikan investasi bertahap kepada client. Jadi masuk dulu di Likuiditas, berjenjang setelah itu stabilitas, sudah ngerti, hedging dan growth,” ucap Gembong.

Baca juga: Ancaman Resesi, LPEM UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan Lebih dari 5 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

6 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

10 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

10 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

11 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

13 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Semakin Berkembang, Bahana TCW Beri Tips Investasi Reksa Dana Syariah

2 hari lalu

Semakin Berkembang, Bahana TCW Beri Tips Investasi Reksa Dana Syariah

Reksa dana syariah menjadi salah satu instrumen tepat bagi masyarakat Indonesia yang ingin imbal hasil, tapi tetap menyesuaikan prinsip syariat Islam.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya