Cara Tokopedia Antisipasi Badai PHK di Tengah Ancaman Resesi
Reporter
Riri Rahayu
Editor
Francisca Christy Rosana
Sabtu, 22 Oktober 2022 12:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tokopedia mengantisipasi badai pemutusan hubungan kerja (PHK) di tengah ancaman resesi dengan menjaga pertumbuhan transaksi. Salah satu cara meningkatkan transaksi adalah membangun gudang.
Adapun Tokopedia baru saja merilis gudangnya, yakni Gudang Pintar Dilayani Tokopedia, yang tersebar di enam titik. Gudang tersebut salah satunya berlokasi di Osowilangun, Kota Surabaya. Kamis, 20 Oktober lalu--yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Kalau demand and supply ada terus, ada hal yang bisa terus kami kerjakan. Karena itu, kami ciptakan gudang di Jawa Timur untuk terus menumbuhkan transaksi yang kami punya saat ini,” ujar AVP of Fulfillment Business Development Tokopedia Samuel Simanjuntak di Surabaya, Kamis lalu.
Keberadaan gudang ini diklaim mendorong pertumbuhan penjualan di daerah. Dengan investasi tersebut, Samuel mengatakan pekerja yang bekerja di bawah naungan Tokopedia bahkan semakin banya.
Adapun untuk menggambarkan pertumbuhan transaksi setelah gudang beroperasi, Samuel mencontohkan kinerja pada kuartal II 2022. Pada kala itu, pembeli yang memanfaatkan Dilyanai Tokopedia naik 1,5 kali lipat ketimbang periode yang sama pada 2021.
Begitu pula jumlah transaski yang melonjak lebih dari dua kali lipat. “Penjual yang memanfaatkan Dilayani Tokopedia juga terus meningkat hingga lebih dari dua kali lipat,” ujar Samuel.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni mengatakan melalui Gudang Pintar, para pelaku UMKM bisa menitipkan produknya untuk dipasarkan. Sementara itu, seluruh pelayanan ditangani Tokopedia, mulai pemesanan, pengemasan, hingga pengirimannya. Dengn demikian, mitra Tokopedia dapat menghemat ongkos kirim dan waktu pengiriman.
Astri pun melanjutkan, gudang Tokopedia di Surabaya itu melayani 200 ribu transaksi dan tiga juta produk per hari. Gudang terbesar di jaringan Tokopedia tersebut, kata dia, melibatkan 750 pekerja asal Jawa Timur.
Bca juga: Binar PHK 20 Persen Karyawan, Bersiap Hadapi Dinamika Ekonomi Global
Sejalan dengan itu, Khofifah berharap potensi UMKM di Jawa Timur terus tumbuh. "Harapan kami, ekonomi tumbuh inklusif," ujar Khofifah saat meresmikan Gudang Pintar Dilayani Tokopedia di Surabaya, Kamis, 20 Oktober 2022.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, Khofifah berharap tingkat kemiskinan bakal berkurang. Begitu pula dengan tingkat pengangguran, terutama pengangguran terbuka.
<!--more-->
PHK sebelumnya sudah dirasakan oleh buruh di kawasan industri Jawa Barat. SGelombang pemutusan hubungan kerja mulai terjadi di sejumlah sektor industri karena lesunya permintaan, khususnya yang berasal dari pasar luar negeri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, mengatakan perusahaan yang bergerak di sektor padat karya, seperti garmen dan alas kaki, dilaporkan sebagai yang paling terkena dampak karena jumlah pesanan turun cukup drastis. “Sektor ini paling diwaspadai karena perusahaannya berorientasi ekspor,” ujar Taufik.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Jawa Barat, per Juli hingga 21 September 2022, sebanyak 24 perusahaan di Sukabumi memecat 11.762 karyawan. Sebanyak 22 perusahaan menyebutkan PHK dilakukan lantaran angka pesanan berkurang.
Adapun dari 24 perusahaan yang mengurangi karyawannya, 18 di antaranya bergerak di bidang garmen, 2 di sektor elektronik, 2 perusahaan sepatu, 1 percetakan, dan 1 perusahaan pembuat boneka.
Selain melakukan PHK, kondisi yang sulit membuat beberapa perusahaan mengurangi tenaga kerja mereka dengan tidak memperpanjang kontrak karyawan yang masa kerjanya sudah habis. "Mereka masih berharap dalam 2-3 bulan ke depan situasi bisa normal lagi," ucapnya.
RIRI RAHAYU | GHOIDA RAHMAH
Baca juga: Grab Tutup CloudKitchen, Sejumlah Karyawan Kena PHK
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.