Dirut Garuda Indonesia Ungkap Masalah Fundamental yang Membebani Perusahaan

Kamis, 20 Oktober 2022 16:29 WIB

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra usai sidang homologasi atau perjanjian damai antara Garuda dan para kreditur di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin, 20 Juni 2022. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra membeberkan masalah fundamental yang dihadapi perusahaan yang dipimpinnya. Hal tersebut menyebabkan struktur biaya menjadi tidak ideal.

"Salah satunya adalah biaya sewa pesawat yang sangat tinggi hingga 24,7 persen dari total revenue atau 4 kali lipat dari rata-rata industri," ujar Irfan dalam pemaparan publik pada hari ini, Kamis, 20 Oktober 2022. pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Nilai biaya sewa yang cukup tinggi itu sangat membebani kinerja perseroan. Akibatnya, operasionalisasi beberapa rute, khususnya internasional sulit untuk membukukan keuntungan. Apalagi, kata Irfan, adanya pandemi Covid-19 semakin memperparah kondisi perusahaan.

Baca: Ari Lasso ke Batik Air: Terima Kasih Sudah Diganti Tiketnya, Hotelnya Belum

Sejak pandemi, total pendapatan Garuda Indonesia anjlok hinga 70 persen. Sebelum pandemi, Irfan mengungkapkan pendapatan BUMN penerbangan itu bisa tembus US$ 235 juta per bulan. Tapi kini pendapatan Garuda Indonesia menjadi hanya rata-rata US$ 60 juta per bulan.

Advertising
Advertising

Ia menjelaskan, hal tersebut dialami seluruh industri transportasi udara baik internasional maupun domestik karena adanya pemberlakuan kebijakan pembatasan perjalanan. Walhasil, likuiditas perusahaan begitu tertekan hingga akhirnya perseroan turut mengalami permasalahan solvabilitas.

"Pandemi bukan satu-satunya penyebab perseroan mengalami masalah likuiditas dan solvabilitas. Namun juga, structure cost kita yang tidak ideal memperparah kondisi tersebut," ucapnya.

Selanjutnya: Biaya tetap perusahaan sebelum pandemi mencapai US$ 100 juta per bulan.

<!--more-->

Adapun nilai biaya tetap atau fix cost perseroan pada awal tahun 2020 sebelum pandemi berkisar US$ 100 juta per bulan. Irfan menyatakan nilai yang begitu besar itu sangat membebani perseroan yang juga harus berupaya menjaga keberlangsungan operasionalnya.

Dengan memperhatikan kondisi keuangan dan operasional perseroan tersebut, Garuda Indonesia menyusun beberapa program korporasi. Salah satunya adalah melakukan restrukturisasi secara komperhensif terhadap kegiatan operasional dan keuangan.

Program-program korporasi itu, di antaranya mencakup restrukturisasi kontrak pesawat dan menyederhanakan tipe pesawat. Sementara dari sisi komersial, strategi yang dijalankan meliputi restrukturisasi dan resizing network plan, yang kini berfokus kepada rute domestik dan hanya beberapa rute internasional. Garuda Indonesia juga tengah bersinergi dengan maskapai Citilink.

Ada juga strategi keuangan yang diambil meliputi restrukturisasi keuangan maupun utang, pengendalian keuangan, dan program efisiensi biaya. Perseroan juga sedang mencari alternatif penghimpun dana, serta mengimplementasikan budaya taat asas dan budaya risiko.

Sementara di sisi strategi pendukung, Garuda Indonesia melakukan perbaikan organisasi, diversifikasi portofolio bisnis anak perusahaan, termasuk di dalamnya melakukan likuidasi dan divestasi, dan peningkatan kontribusi pendapatan lainnya di luar pendapatan penumpang. "Terakhir yang tak kalah penting yang sedang dilakukan adalah transformasi budaya atau culture transformation," kata Irfan.

Baca juga: Direksi Garuda Akan Beberkan Kondisi Perseroan ke Publik, Suspensi Saham GIAA Segera Dibuka?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

3 menit lalu

Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Manado-Bali dengan Tiket Mulai Rp 2,1 Juta

Rute penerbangan Garuda Indonesia rute Manado - Bali akan dioperasikan sebanyak dua kali setiap minggunya pada Jumat dan Minggu.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 jam lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

20 jam lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

22 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

1 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

1 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya