SKK Migas Sebut Pengurangan Produksi Minyak OPEC+ Akan Tingkatkan Peluang Investasi

Senin, 17 Oktober 2022 21:22 WIB

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. ANTARA/Risbiani Fardaniah

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Dwi Sutjipto, menilai pengurangan produksi minyak oleh OPEC+ akan berdampak baik terhadap hulu migas di Indonesia. Sebab, menurutnya motivasi orang untuk berinvestasi menjadi lebih baik lantaran faktor keekonomiannya prospektif.

Dwi mengatakan langkah OPEC+ tersebut akan membuat harga minyak dunia relatif berada di level tinggi. Meskipun harga minyak dunia sempat melemah di USD 80 per barel. Dwi menyebut langkah OPEC+ mendorong harga minyak dunia kembali naik ke USD 90 per barel.

Baca: Ini 5 Strategi SKK Migas Tingkatkan Minyak dan Gas Nasional

“Oleh karena itu, mestinya bagus karena kita kan jadi alternative buat investasi. Tantangannya adalah bagaimana kita melakukan upaya transformasi memperbaiki iklim investasi di Indonesia,” ujar Dwi dalam konferensi pers kinerja SKK Migas kuartal III 2022, Senin, 17 Oktober 2022.

Kendati berdampak baik terhadap peluang investasi, Dwi tidak menutup mata jika keputusan OPEC+ akan bisa berdampak buruk di sektor hilir atau di sektor konsumen. Pasalnya, tingginya harga minyak dunia akan disusul peningkatan biaya impor minyak ataupun BBM Indonesia. Hal tersebut berdampak pada beban subidi BBM.

Advertising
Advertising

“Karena kita impor minyak termasuk BBM-nya, tentu saja akan menjadi costly karena harga crude lebih mahal,” ujar Dwi.

“Di level mana keseimbangan antara benefit yang diperoleh di upstream dengan cost yang muncul untuk subsidi, tentu ini perlu dicari,” kata dia.

Sebelumnya pada 13 Oktober 2022, Kementerian Luar Negeri Arap Saudi mengatakan bahwa keputusan OPEC+ untuk mengurangi produksi minyak adalah "murni ekonomi."

Pekan lalu, aliansi OPEC+ yang beranggotakan 23 negara produsen minyak sepakat untuk mengurangi produksi sebesar dua juta barel per hari, dengan alasan "ketidakpastian" kondisi pasar.

Sementara itu, Amerika Serikat keberatan dengan pengurangan produksi, dengan alasan bahwa itu akan menguntungkan Rusia, anggota OPEC+, dan memungkinkannya untuk membiayai perang di Ukraina karena harga minyak yang lebih tinggi.

Baca: SKK Migas: 348 Sumur Pengembangan Telah Dibor Hingga Juni 2022

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus usai Temukan Potensi Raksasa di South Andaman

13 jam lalu

Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus usai Temukan Potensi Raksasa di South Andaman

Pemerintah menemukan potensi migas di Indonesia Bagian Barat, yakni South Andaman, North Sumatera Basin, South Sumatera Basin, dan North Java Basin

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

22 jam lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

4 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

7 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

PT Pertamina Patra Niaga mmasih menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan pemerintah

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

13 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

13 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

20 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

23 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

23 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

25 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya