Bahlil Sebut Dua Tahun Lagi Pemerintah Balik Modal Setelah Kuasai Saham Freeport
Reporter
Arrijal Rachman
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 4 Oktober 2022 15:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan, dalam dua tahun lagi pemerintah akan balik modal setelah menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sejak 2018 lalu.
Bahlil mengatakan, perkiraan tersebut berdasarkan pendapatan Freeport Indonesia yang terus meningkat hingga saat ini. Pada 2021, pendapatan Freeport US$ 7,5 miliar atau sekitar Rp 109 triliun pada 2021 lalu.
"Pengambilalihan saham 51 persen itu kurang lebih US$ 3,8 miliar, US$ 4 miliar lah. Kalau kita rata-ratakan pendapatan dia sekarang, maksimal 2024 terjadi break event poin, kembali modal," kata Bahlil dalam acara orasi ilmiah di Insititut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, Selasa, 4 Oktober 2022.
Menurut Bahlil, keuntungan akan bisa dinikmati masyarakat Indonesia sebesar-besarnya dari Freeport setelah dikuasai pemerintah sejak 2018. Penguasaan ini kata dia sebagai cara pemerintah bekerja sama dengan pihak asing yang memiliki teknologi dalam mengolah sumber daya alam Tanah Air.
"Salah satu tantangan besar bagi kita adalah bagaimana kita kerja sama dengan orang yang punya teknologi untuk kemakmuran dan kesejahteraan bagi pembangunan negara," ujar Bahlil.
Bahlil mengaku pernah tidak suka dengan Freeport yang berbisnis tambang di pegunungan Jayawijaya. Saat masih aktif di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dia mengaku sempat menentang Freeport hingga ikut-ikutan demonstrasi.
Setelah langsung menengok langsung aktifitas tambang di Freeport dan menggali cara pandang masyarakat Indonesia yang telah lama bekerja di Freeport, kata dia, aktivitas bisnis Freeport banyak memberikan nilai positif bagi masyarakat.
"Dari situ saya menemukan satu jawaban ternyata kita sebagai orang Indonesia tahu sedikit tapi bikin diri tau banyak, ini yang bikin kacau republik. Tapi kalau mereka salah kita katakan salah, tapi kalau mereka baik kita katakan dia baik," ujar Bahlil.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini