Curhat Pengemudi Taksi Online: Sudah Kena Pandemi, Sekarang Harga BBM Naik

Selasa, 13 September 2022 07:02 WIB

Massa aksi gabungan pengemudi taksi online yang tergabung dalam Driver Online Indonesia (DRONE) di depan Kantor Gojek, Blok M, Jakarta Selatan, pada Senin, 12 September 2022. TEMPO/Khory Alfarizi

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Komunitas Bogor Raya (Kobra) Apih Hedy yang juga salah satu pengemudi taksi online menceritakan penghasilannya setelah harga Bahan Bakar Minyak atau BBM naik.

“Sekarang dengan kenaikan harga BBM ini penyesuaian tarif belum terlaksana. Itu berat buat kami,” ujar dia di sela-sela melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gojek, Blok M, Jakarta Selatan, Senin, 12 September 2022.

Menurut dia, baru sembuh dari musibah pandemi Covid-19 yang cukup berdampak pada pengemudi online dan membuat penumpang sangat minim. “Dari musibah itu kami sudah merasa rugi, sekarang BBM naik,” kata dia.

Apih menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan mediasi dengan Gojek sebanyak tiga kali, dan Grab Indonesia empat kali sebelum turun ke jalan melakukan aksi demostrasi. “Tapi tidak ada itikad untuk memenuhi tuntutan kami. Itu alasan kenapa kami turun ke jalan,” tutur dia.

Apih juga mengatakan rencana aksi itu sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari karena pihak aplikator tidak menggubris aspirasinya. Dengan melakukan demostrasi dan langsung menggeruduk kantornya, dia berharap, aplikator bisa mendengar apa yang diinginkan para pengemudi taksi online.

Advertising
Advertising

“Kami harap driver online sudah tidak akan melakukan mediasi lagi, yang kami inginkan adalah langsung saja mereka harus menjawab sekarang apa yang kami tuntut,” tutur Apih.

Sementara Kepala Divisi Humas Driver Online Indonesia (DRONE) Abah Ajat menjelaskan penghasilan pengemudi taksi online turun setelah harga BBM naik, karena tarif angkutan itu tak ikut dinaikkan. "Betul (saat ini masih dipotong aplikator 20 persen) dari total order ya, orderan penumpang itu dipotong 20 persen. Udah gitu ditambah harga BBM naik, kan. Istilahnya mati segan hidup pun tak mampu," ujar dia.

Setelah kenaikan harga BBM, kata Ajat, penghasilannya menurun. Dia mencontohkan, argo Rp 12 ribu, lalu biaya bensin Rp 10 ribu. "Kami para driver online ini tidak bisa hidup dengan pendapatan yang sekarang ini. Karena selama yang kita jalani ini karena kenaikan harga BBM itu tidak menutup semua kebutuhan," kata dia.

Para pengemudi taksi online yang tergabung dalam DRONE melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Grab Indonesia dan Gojek. Selain menuntut kenaikan tarif mereka juga menyampaikan beberapa aspirasi lain yakni meminta agar pisahkan Blue Bird dari aplikasi Gojek dan kembali pada sistem awal yakni ride sharing, yakni pengemudi taksi bebas mengambil orderan.

Tuntutan lainnya meminta agar aplikator merevisi perjanjian kemitraan yang adil dan melibatkan seluruh elemen dari driver online. Serta berhenti lakukan penerimaan mitra baru pada aplikasi Gojek - Grab untuk menjaga kestabilan antara penumpang dengan mitra driver online.

Baca Juga: Didemo Pengemudi Taksi Online, Gojek Janjikan Ini pada Jumat 16 September

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

3 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

5 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

6 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

10 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

10 hari lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

10 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

PT Pertamina Patra Niaga mmasih menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan pemerintah

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

12 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

12 hari lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

14 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya