TEMPO.CO, Jakarta -Para driver taksi online akan menggelar aksi demonstrasi pada Senin, 12 September 2022. Aksi tersebut akan dilaksanakan di depan Kantor Grab dan Gojek.
Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO), Taha Syafariel mengatakan ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan para driver. Pertama, menuntut penyesuaian tarif mengikuti kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak. Kedua, menuntut pemisahan pesanan Go-Car dengan Blue Bird.
Ketiga, para driver meminta perusahaan aplikasi menyetop penerimaan mitra baru. Terakhir, menuntut penurunan potongan komisi 20 persen aplikasi Gojek dan Grab, sekaligus menuntut penghapusan biaya pemesanan yang dapat menyebabkan turunnya jumlah pemesanan.
“Soal poin ketiga, itu karena yang sudah lama menjadi driver online masih banyak yang enggak keurus,” ujar Taha kepada Tempo, Minggu, 11 September 2022.
Adapun Sekretaris Jenderal Perkumpulan Armada Sewa (PAS) Indonesia Wiwit Sudarsono, mengatakan bahwa para pengemudi taksi online menyesalkan penyesuaian tarif ojol yang diumumkan pemerintah pada Rabu lalu karena mengecualikan kenaikan tarif taksi daring.
Menurut Wiwit, kenaikan tarif taksi online tidak kalah mendesak dibandingkan tarif ojek online. Pasalnya, taksi online juga menjadi sarana transportasi yang terdampak kenaikan harga BBM. Namun, untuk tarif taksi online, Kemenhub menyerahkannya kepada pemerintah provinsi (pemprov).
Kepala Humas Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Pitra Setiawan, membenarkan hal tersebut. “Pengaturan tariff taksi online diserahkan sepenuhnya ke pemprov. Panduannya ada di Permenhub 118/2018 dan Permenhub 17/2019.” kata Pitra kepada Tempo, Minggu, 11 September 2022.
RIRI RAHAYU | BISNIS
Baca Juga: Senin Besok, Pengemudi Taksi Online Bakal Demo di Depan Kantor Gojek dan Grab
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.