BBM Impor, Mendag Minta Subsidi Langsung Agar APBN Tak Bengkak hingga Rp600 Triliun

Senin, 15 Agustus 2022 21:00 WIB

Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu, 29 Juni 2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, akan melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, secara terbatas menggunakan aplikasi MyPertamina. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan beban subsidi bahan bakar minyak atau BBM akan terus membengkak dalam anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) jika pengendalian penyalurannya tak diubah. Ini karena impor BBM masih sangat besar.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu menjelaskan hingga saat ini masih terjadi kesenjangan antara konsumsi dan kemampuan nasional dalam memproduksi BBM. Kebutuhan BBM per hari di Indonesia, kata dia, mencapai 1,6 juta barel sementara produksinya hanya 0,6 juta barel.

"Artinya kita impor minyak mentah BBM per hari lebih kurang 1 juta barel," kata dia dikutip dari keterangannya, Senin, 15 Agustus 2022.

Selain BBM, dalam konteks pemenuhan kebutuhan energi nasional, Zulhas mengatakan, Indonesia juga masih harus mengimpor liquified petroleum gas (LPG) hingga 7 juta metrik ton. Ini akibat kemampuan produksi hanya kisaran 1 juta metrik ton sedangkan kebutuhannya 8 juta metrik ton per tahun.

"Semua impor energi minyak dan LPG tentu menguras devisa yang luar biasa. Kuartal I belanja energi 11 koma sekian miliar dolar, mengurangi surplus kita yang seharusnya 35 miliar dolar," ucapnya.

Karena besaran impor tersebut, ditambah bergejolaknya harga-harga energi, seperti minyak dan gas, akibat konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina, subsidi energi pada 2022 telah membengkak sampai lebih dari Rp 500 triliun. Dia memperkirakan, jika tidak ada pengendalian akan bengkak sampai Rp 600 triliun tahun depan.

"Kalau tidak ada perubahan diperkirakan tahun 2023 bisa mencapai Rp 600 triliun. Artinya mendekati 30 persen dari pendapatan APBN kita," ucap Zulhas.

Oleh sebab itu, Zulhas berpendapat permasalahan subsidi BBM ini harus diatasi dengan cara tidak lagi salah sasaran terhadap orang mampu, namun tidak menghilangkan subsidinya karena masih ada kewajiban negara untuk menanggungnya. Caranya dengan menerapkan subsidi langsung.

"Solusi subsidi energi beralih dari berbasis komoditas menjadi subsidi langsung sehingga mempercepat transformasi energi bersih," kata dia.

Menurut Zulhas, pengalihan pemberian subsidi energi dari yang selama ini berbasis komoditas menjadi subsidi langsung bisa dilakukan kepada masyarakat miskin yang mencapai 26 juta orang berdasarkan data BPS terakhir. Kebutuhan konsumsi mereka kata Zulhas adalah 2 kendaraan motor per bulan.

"Dengan subsidi BBM dan LPG warga tak mampu kisarannya antara Rp 500 ribu sampai Rp 900 ribu per bulan. Kita hanya akan menanggung Rp 15 triliun per bulan atau Rp 180 triliun per tahun, jadi banyak yang bisa dikurangi," ucap dia.

Kebijakan ini katanya harus diiringi dengan mempercepat transformasi energi bersih di Indonesia. Ini bisa dilakukan dengan cara percepatan pemakaian kendaraan listrik, memperbanyak kompor listrik bagi rumah tangga, memperluas dan memperbanyak titik-titik pengisian baterai kendaraan listrik, dan memperbanyak pasokan listrik dari energi baru dan terbarukan.

"Transformasi energi bersih ini bakal menggunakan banyak bahan yang berasal dari dalam negeri kita. Dengan demikian sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja kita," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.

Baca Juga: Pengiriman Pertalite di Sejumlah SPBU Sempat Terlambat, Pertamina Bantah Ada Kelangkaan

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

2 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya