Driver Ojek Online: Dulu Cari Rp 6 Juta Enak, Sekarang Rp 100 Ribu Susah

Rabu, 10 Agustus 2022 17:00 WIB

Sejumlah pengemudi ojek online melakukan aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022. Dalam aksi tersebut para pengemudi ojek daring menuntut Kementerian Perhubungan serta pengelola aplikator untuk menepati janji kenaikan tarif ojek online. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Rusjaya, 40 tahun bercerita saat ia mulai menjadi driver ojek online di awal tahun 2016, dirinya dapat mengumpulkan penghasilan Rp 6 juta per bulan. Namun karena saat ini tarif lebih tinggi dan sudah banyak pesaing, ia mengungkapkan pendapatannya jadi tak menentu.

"Dulu nyari uang 6 juta tuh enak, sekarang susah bener, 100 ribu aja susah sehari, karena sudah semakin banyak driver juga," kata Rusjaya kepada Tempo, Selasa, 9 Agustus 2022.

Rusjaya mengaku kelelahan mengejar target pesanan yang ditetapkan perusahaan aplikasi yang ia gunakan. Namun ia tetap melakukan pekerjaannya lantaran bingung mencari nafkah di bidang lain. "Ya ukur-ukur kita (seperti) sapi perah aja, mau kerja apalagi," ucapnya.

Selain mengantarkan penumpang, ia kerap mengambil pesanan paket yang jaraknya relatif lebih jauh. Namun menurutnya, mengantar paket lebih menguntungkan karena biaya dihitung dua kali perjalanan, yakni jemput dan antar.

Dengan adanya kenaikan tarif yang ditetapkan pemerintah, ia mengaku pesimistis akan menambah penghasilannya sehari-hari. Sebab, presentase pemotongan sebagai biaya jasa pun akan lebih besar mengikuti kenaikan tarif. Ia berharap pemerintah bisa menyampaikan aspirasi para driver atau mitra pengemudi agar presentase potongan biaya jasa bisa dikurangi.

Advertising
Advertising

"Kalau mau dinaikkan nggak masalah sih, tapi saat tarifnya dinaikin, potongan (untuk driver) jangan ikut dinaikkin," tuturnya.

Ditambah harga bahan bakar minyak (BBM) yang kini sedang tinggi. "Kalau mau full narik dari subuh, 50 ribu (untuk BBM) nggak mungkin cukup sehari," kata dia. Sehari-hari, ia perlu bermodal Rp 100 ribu untuk membeli BBM, belum ditambah uang makan.

Hal senada diungkapkan Chrisco, 30 tahun. Ia menuturkan pemotongan biaya jasa bahkan sampai memenggal pendapatannya hingga hampir 40 persen. Adapun jika tarif ojek online naik, kata dia, maka akan semakin besar pula potongannya.

"Kita mah dapatnya segitu-segitu aja. Buktinya kita masih begini-begini aja. Perusahaannya yang untung, driver mah nggak," ucapnya saat ditemui Tempo, Selasa, 9 Agustus 2022.

Ia menyebutkan, awalnya pemotongan atau biaya jasa memang sebesar 20 persen, namun kenyataannya persentasenya semakin naik. Chrisco berujar ada berbagai biaya seperti asuransi, pesanan, dan lain-lain.

Selanjutnya baca dampak yang signifikan dari kenaikan tarif ojek online

Berita terkait

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

1 hari lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

1 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

1 hari lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

1 hari lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

1 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

5 hari lalu

Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

Dalam kasus dugaan KDRT ini, Polres Metro Tangerang Kota menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

6 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

6 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya