Bank Indonesia: Kegiatan Dunia Usaha Meningkat pada Triwulan II 2022

Kamis, 14 Juli 2022 13:23 WIB

Suasana pusat perbelanjaan Grand Indonesia di Jakarta, Rabu, 9 Februari 2022. Pada PPKM Level 3 kali ini, kegiatan di mal, pusat perbelanjaan, dan pusat perdagangan diizinkan buka dengan kapasitas pengunjung maksimal 60 persen hingga pukul 21.00 WIB. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta -Bank Indonesia menyatakan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) pada triwulan Il - 2022 mengindikasikan peningkatan kinerja kegiatan usaha dibandingkan triwulan sebelumnya.

Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan II - 2022 sebesar 14,13 persen, lebih tinggi dari 8,71 persen pada triwulan I - 2022.

"Perkembangan kinerja kegiatan usaha tersebut didorong oleh sektor utama antara lain Sektor Industri Pengolahan (SBT 2,19 persen) khususnya subsektor makanan, minuman dan tembakau, perdagangan, hotel dan restoran (SBT 3,61 persen)," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis pada Kamis, 14 Juli 2022.

Serta pengangkutan dan komunikasi (SBT 2,06 persen) yang didorong kebijakan pemerintah terkait pelonggaran PPKM / mobilitas, faktor Hari Raya Idul Fitri yang mendorong permintaan, dan ketersediaan sarana produksi.

Sektor lain yang tercatat masih tetap kuat meski sedikit melambat antara lain sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan (SBT 1,50 persen) khususnya subsektor Tanaman Bahan Makanan (termasuk hortikultura) sejalan dengan masih berlangsungnya panen raya di sejumlah daerah sentra pertanian.

Advertising
Advertising

Sedangkan pada triwulan III - 2022, responden memprakirakan kegiatan usaha tetap kuat dengan SBT sebesar 13,75 persen, meski melambat dibandingkan SBT 14,13 persen pada triwulan sebelumnya.

Tetap kuatnya kegiatan usaha tersebut didorong kinerja beberapa sektor yang meningkat seperti Sektor Pertambangan dan Penggalian (SBT 0,91 persen), Industri Pengolahan (SBT 3,11 peesen) sejalan dengan ketersediaan sarana produksi, Sektor Konstruksi (SBT 0,82 persen) sesuai pola historis dan peningkatan permintaan dalam negeri.

Serta keuangan, real estate dan jasa perusahaan (SBT 2,41 persen). Sementara itu, sektor yang tercatat turun antara lain Sektor Pertanian , Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan (SBT -0,19 persen) khususnya subsektor Tanaman Bahan Makanan (termasuk hortikultura) sejalan dengan pola tanam musiman.

Baca Juga: Airlangga: Dunia Usaha Perlu Bantuan untuk Percepat Pemulihan Sektor Pariwisata

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

1 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

2 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

2 hari lalu

Sulawesi Barat Siap Suplai Pangan Penduduk IKN

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian dan perkebunan di Sulawesi Barat (Sulbar).

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

3 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

6 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

6 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

7 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

7 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

7 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

8 hari lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya