Ketimpangan Penguasaan Lahan Perkebunan Sawit di Indonesia Dinilai Tinggi

Selasa, 31 Mei 2022 21:54 WIB

buah kelapa sawit yang baru dipanen di kawasan perkebunan sawit di Desa Berkat, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Kebijakan Persaingan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (DKP KPPU) Marcellina Nuring Ardyarini mengatakan keadilan dalam kepemilikan atau penguasaan sumber daya alam di Indonesia tidak sesuai harapan. Antara lain lahan perkebunan kelapa sawit.

Berdasarkan data yang ditemukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Agraria dan Tata Ruang/BPN pada tahun 2019, ketimpangan penguasaan lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia tinggi yaitu sebesar 0,77.

“Berdasarkan indeks gini ketimpangan Hak Guna Usaha (HGU), ketimpangan HGU di Indonesia sudah sebesar 0, 77. Angka ini termasuk tinggi,” ujarnya dalam konferensi pers pada Selasa, 31 Mei 2022. Ketimpangan tanah HGU terjadi di 33 provinsi di Indonesia.

Menurutnya, ada ketimpangan yang tinggi dalam penguasaan lahan perkebunan sawit di antara pelaku usaha perkebunan. Selain itu, ketimpangan juga terlihat dalam rata-rata luas lahan yang dimiliki pemilik perkebunan.

Ia menjelaskan ada tiga jenis pemilik perkebunan sawit yaitu pekebun rakyat, perusahaan perkebunan swasta, dan perkebunan negara. Jumlah pekebun rakyat mencapai 99,92 persen dari total pelaku usaha tetapi hanya menguasai 41,35 persen lahan. Adapun jumlah perkebunan negara hanya 0,01 persen dari total pelaku usaha perkebunan kelapa sawit dan menguasai lahan sebesar 4,23 persen.

Advertising
Advertising

Sedangkan jumlah perusahaan perkebunan swasta hanya 0,07 persen dari total pelaku usaha namun menguasai lahan seluas 54,2 persen. Marcellina mengatakan, ini sudah melebihi ketentuan, merujuk pada Permentan 98 tahun 2013 tentang izin usaha perkebunan atau pembatasan luas lahan perkebunan berdasarkan kelompok perusahaan.

Menurutnya, perlu pengaturan terkait pembatasan penguasaan lahan berupa HGU dalam kelompok usaha yang tidak terbatas pada pelaku usaha saja. Tanpa pembatasan, struktur penguasaan atau pemilikan sumber daya alam termasuk tanah akan terjadi ketimpangan. “Karena ada perbedaan akses antara pihak yang kuat berhadapan dengan yang lemah posisi tawarnya,” tuturnya.

Marcellina berujar, hal itu dapat berpotensi membawa permasalahan persaingan usaha terkait penguasaan lahan dan kontrol di sisi hilir produk. Maka, perlu pembatasan pemberian HGU kepada badan usaha atau kelompok usaha. Karena itu KPPU akan memeriksa status penguasaan lahan atau penguasaan HGU perusahaan-perusahaan penguasa perkebunan sawit.

"Karena sekali hulunya dikuasai, ke hilirnya akan mendikte pasar," kata Marcellina.

Baca Juga: Anggota DPR: Audit Transparan Perusahaan Sawit Bisa Turunkan Harga Minyak Goreng

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

2.130 Perusahaan Kebun Sawit Ilegal Bakal Dikenai Denda?

20 jam lalu

2.130 Perusahaan Kebun Sawit Ilegal Bakal Dikenai Denda?

Ribuan perusahaan kebun sawit ilegal membabat 3,3 juta hektare hutan. Pengenaan denda disebut tak menghitung kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Diduga Menyerobot Lahan Warga di Paser Kaltim untuk Tambang Batu Bara, Ini Kata PT JTN

1 hari lalu

Diduga Menyerobot Lahan Warga di Paser Kaltim untuk Tambang Batu Bara, Ini Kata PT JTN

PT JTN diduga menyerobot lahan warga di Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur untuk tambang batu bara.

Baca Selengkapnya

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

7 hari lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

13 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

14 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

14 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

15 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

15 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

15 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya