Terkini Bisnis: Luhut Urus Minyak Goreng, Sri Mulyani Sebut 3 Ancaman Besar
Reporter
Tempo.co
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 24 Mei 2022 18:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa petang, 24 Mei 2022, dimulai dari Menteri Luhut Pandjaitan yang ikut diminta menyelesaikan masalah minyak goreng di dalam negeri.
Berikutnya ada berita tentang bahaya di balik surplus APBN dan rencana Bahlil mengenakan pajak ekspor lebih tinggi. Lalu ada berita tentang 3 ancaman yang dihadapi dunia versi Sri Mulyani dan Hutama Karya yang menggarap proyek jalur kereta Medan-Binjai.
Kelima berita itu terpantau paling banyak diakses oleh para pembaca kanal Ekonomi dan Bisnis Tempo.co. Berikut ringkasan lima berita trending tersebut.
1. Luhut Ikut Urus Minyak Goreng, Kemendag: Semacam Sutradara
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan peran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam menyelesaikan masalah minyak goreng. Dia menyebut Luhut akan bertugas layaknya sutradara.
"Pak Luhut itu semacam sutradaranya. Tapi pemimpinnya tetap Pak Presiden (Joko Widodo alias Jokowi)," ujarnya seusai rapat koordinasi di kantor Kementerian Perdagangan Senin, 23 Mei 2022.
Oke melanjutkan, Luhut sudah terbukti berpengalaman mengurus berbagai hal. Misalnya, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Luhut juga ikut mendorong penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
Simak lebih jauh tentang minyak goreng di sini.
<!--more-->
2. Surplus APBN Rp 103,1 Triliun, Ekonom: Sebenarnya Ada Lonjakan Belanja di..
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebutkan surplus APBN hingga April 2022 sebesar Rp 103,1 triliun disebabkan oleh tiga faktor. Ketiga faktor itu adalah booming harga komoditas, penekanan terhadap belanja pemerintah, dan kenaikan pajak PPN menjadi 11 persen.
Menurut Bhima, lonjakan harga komoditas yang terjadi sebelum kuartal I tahun ini adalah faktor utama surplus APBN. Selain itu, Bhima mengatakan surplus terjadi karena faktor belanja pemerintah yang ditekan selama kuartal pertama.
“Di kuartal pertama belanja pemerintah mengalami kontraksi dibandingkan kuartal pertama 2021,” kata Bhima Yudhistira saat dihubungi Tempo, Senin, 23 Mei 2022.
Simak lebih jauh tentang APBN di sini.
3. Bahlil Lahadalia Ancam Kenakan Pajak Ekspor Lebih Tinggi
Menteri Investasi BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia bisa saja mengenakan pajak ekspor yang lebih besar. Kebijakan ini dilakukan apabila negara dipaksa mengirim bahan baku atau komoditas mentah.
"Ketika bahan baku kami dipaksa untuk dikirim, kami akan mengenakan pajak ekspor yang lebih karena kami ingin ada kolaborasi yang baik," katanya dalam acara Indonesia Pavilion: Indonesia Economic Outlook 2022 and The G20 Presidency seperti dikutip dari Bisnis, Senin, 23 Mei 2022.
Pemerintah tak lagi mengizinkan ekspor bahan baku untuk sejumlah komoditas. Izin ekspor kini diberikan jika bahan baku sudah dikelola menjadi barang setengah jadi 60-70 persen.
Simak lebih jauh tentang Bahlil di sini.
<!--more-->
4. Sri Mulyani Beberkan 3 Ancaman Besar yang Dihadapi Dunia, Apa Saja?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan sedikitnya ada tiga ancaman besar yang tengah dihadapi dunia saat ini. Tiga ancaman itu mulai dari perubahan iklim, normalisasi kebijakan moneter, hingga pengetatan likuiditas.
“Saat ini kita dihadapkan dengan dinamika global yang sangat nyata,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI di Jakarta, Selasa, 24 Mei 2022.
Ia lalu mencontohkan normalisasi kebijakan keuangan terutama di bidang moneter yang dilakukan untuk merespons kenaikan inflasi akibat kenaikan harga komoditas. Normalisasi kebijakan moneter dan pengetatan likuiditas ini yang kemudian memicu disrupsi di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Simak lebih jauh tentang Sri Mulyani di sini.
5. Hutama Karya Garap Pembangunan Jalur Kereta Medan-Binjai Rp 172 Miliar
PT Hutama Karya (Persero) menggarap pembangunan jalur kereta api (KA) lintas Medan - Binjai di Sumatra Utara senilai Rp 172 miliar.
Proyek yang akan menghubungkan Kota Medan dengan Kota Binjai ini bertujuan untuk mempercepat waktu tempuh dan memperlancar persilangan kereta api dari Medan Ke Binjai serta mengurangi penumpukan di beberapa stasiun.
Direktur Operasi I Hutama Karya, Novias Nurendra, menjelaskan, pembangunan jalur kereta api Medan-Binjai tersebut merespons terus meningkatnya kebutuhan transportasi umum di Sumatra Utara.
Simak lebih jauh tentang Hutama Karya di sini.