Mendag Tinjau Harga Pangan ke Pasar: Boleh Naik tapi Jangan Tinggi-tinggi
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 14 April 2022 08:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan atau Mendag Muhammad Lutfi meninjau harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur. Peninjauan itu untuk memastikan agar harga tetap stabil menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah.
Bersama Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dan Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Wisnu F. Kuncoro, Lutfi mendatangi lebih dari lima pedagang. Begitu tiba di pasar kelas A tersebut, Lutfi langsung naik ke lantai dua di pusat para pedagang membuka lapak kebutuhan pangan.
Dalam insepeksi mendadak atau sidak itu, mulanya, Lutfi mendatangi lapak penjual bumbu-bumbu dapur. Kepada pedagang, Lutfi bertanya harga cabai, bawang putih, hingga minyak goreng. "Berapa sekarang harganya cabai merah? Sudah turun, kan?" kata mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat tersebut, Kamis, 14 April 2022.
Seorang pedagang perempuan setengah baya mengatakan harga cabai merah berkisar Rp 30 ribu per kilogram dari harga semula Rp 45 ribu per kilogram. "Banyak amat turunnya, Bu?" ucap Lutfi.
Tak jauh harganya dari cabai merah, bawang putih pun dijual di kisaran Rp 32 ribu per kilogram. Lutfi mengklaim bahwa harga-harga kebutuhan dapur terjaga dan mulai mengalami penurunan.
"Lalu apa yang naik, Bu?" kata Lutfi lagi. Pedagang itu mengeluh harga minyak goreng yang masih melambung. "Minyak Pak, modalnya saja Rp 23 ribu (per liter)," ucapnya. Lutfi menimpali bahwa saat ini harga minyak goreng kemasan diserahkan ke mekanisme pasar.
<!--more-->
Selanjutnya Lutfi mendatangi penjual telur ayam ras. Ia menemukan harga telur ayam turun Rp 1.000 per kilogram dari semula Rp 24 ribu per kilogram menjadi Rp 23 ribu oer kilogram. Telur itu dipasok oleh peternak di Blitar, Jawa Timur.
Selesai memantau harga telur, Lutfi mendatangi pedagang tempe. Ia meminta para pedagang tidak menaikkan harga terlalu tinggi agar konsumsi rumah tangga terjaga.
"Boleh naik (harga), tapi jangan tinggi-tinggi ya," katanya.
Sebelum mengakhiri kunjungan di pasar tersebut, Lutfi mampir ke lapak pedagang daging sapi. Pedagang mengeluhkan bahwa harga daging sapi melejit bahkan sebelum Ramadan.
Lutfi mengatakan bahwa kenaikan terjadi karena kelangkaan stok daging impor dari Australia. Harga daging impor yang semula US$ 2 per kilogram naik menjadi US$ 4,2 per kilogram.
"Karena kan ada kebakaran di Australia. Ya kita sedang kerjakan mudah-mudahan tahun depan harganya normal," kata Mendag Lutfi. Berdasarkan data Info Pangan Jakarta, harga daging sapi murni bervariasi dari Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram.
Baca: Menteri ESDM Isyaratkan Tarif Listrik Naik Tahun Ini, Bakal Hemat Rp 16 Triliun
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.