Kasus Covid-19 Melonjak, Luhut Minta Masyarakat Tidak Panik

Senin, 7 Februari 2022 14:54 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat mendatangi Polda Metro Jaya pada Senin, 15 November 2021. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron ini.

"Karena pemerintah telah mengambil langkah-langkah persiapan untuk menghadapi gelombang Omicron ini," kata Luhut dalam konferensi pers virtual Senin, 7 Februari 2022.

Dia mengatakan masyarakat tetap dapat beraktivitas sesuai dengan aturan prokes dan ketentuan PPKM yang ditetapkan.

Menurutnya, pengetatan PPKM saat ini akan berbeda dengan PPKM di saat varian Delta Covid-19. Kerena, kata dia, varian Omicron Covid-19 ini, lebih menyasar kepada kelompok rentan.

"Jadi kelompok-kelompok yang sehat, Anda berolahraga dengan baik, Anda sudah divaksin, Anda tidak punya komorbid, patuh dengan ini, hidup dengan gembira, tidak perlu terlalu takut," kata dia.

Advertising
Advertising

"Tentu ada bahaya, tapi probability-nya itu sangat kecil."

Luhut menuturkan tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia meningkat
sangat pesat. Namun, secara umum dampak terhadap rumah sakit dan kematian secara keseluruhan relatif masih lebih kecil dibandingkan Delta.

<!--more-->

Sebagai contoh, kata dia, kenaikan kasus di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten meningkat sangat pesat, namun angka perawatan rumah sakit dan kematian masih relatif rendah dan lebih kecil dibandingkan gelombang delta.

Namun, menurutnya, untuk Provinsi Bali perlu mendapatkan perhatian khusus, karena terdapat tren penambahan kasus sudah melebihi puncak gelombang delta dan angka keterisian rumah sakit juga meningkat.

Mengenai perawatan di rumah sakit, kata Luhut, sampaikan bahwa 65 persen pasien yang dirawat saat ini memiliki gejala yang ringan dan tanpa gejala. Dari 356 pasien meninggal hari ini 42 persen memiliki komorbid, 44 persen lansia dan 69 persen belum divaksinasi lengkap.

"Kelompok komorbid seperti hipertensi, diabetes dan komplikasi perlu mendapatkan perhatian," ujar Luhut.

Mayoritas dari pasien yang dirawat berat, kritis atau meninggal dunia adalah para lansia, kelompok yang memiliki komorbid parah atau belum di vaksin. Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan kebijakan-kebijakan proteksi untuk para kelompok rentan tersebut di atas, terutama para lansia yang belum di vaksinasi lengkap.

HENDARTYO HANGGI

BACA: PPKM Level 3, Luhut Persilakan Masyarakat yang Sudah Vaksin Beraktivitas Biasa

Berita terkait

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

5 jam lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

1 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

1 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

2 hari lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut layanan Starlink akan diresmikan Jokowi bersama Elon Musk di Bali

Baca Selengkapnya

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

3 hari lalu

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

Salah satu hasil kerja sumber daya air yang akan dibahas Pemerintah Indonesia dalam World Water Forum ke-10 adalah program Citarum Harum.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

4 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

7 hari lalu

Luhut Percepat Pembebasan Lahan IKN, AMAN Kaltim: Terburu-buru Bisa Melanggar HAM

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur minta Luhut tidak terburu-buru dalam pembebasan lahan di IKN karena berpotensi langgar HAM.

Baca Selengkapnya

36 Rumah Dinas Menteri di IKN: Material Lokal, Pakai Sistem Smart Home

7 hari lalu

36 Rumah Dinas Menteri di IKN: Material Lokal, Pakai Sistem Smart Home

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut pembangunan 36 Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) di Ibu Kota Nusantara atau IKN sudah mencapai 87 persen

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

9 hari lalu

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang Toxic, Pengamat Sebut Kontra dengan Narasi Rekonsiliasi

Pernyataan Luhut disebut kontra dengan narasi rekonsiliasi dan gotong royong membangun Indonesia yang terus digaungkan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

9 hari lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya