Kasus Covid-19 Melonjak, Luhut Minta Masyarakat Tidak Panik
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Senin, 7 Februari 2022 14:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron ini.
"Karena pemerintah telah mengambil langkah-langkah persiapan untuk menghadapi gelombang Omicron ini," kata Luhut dalam konferensi pers virtual Senin, 7 Februari 2022.
Dia mengatakan masyarakat tetap dapat beraktivitas sesuai dengan aturan prokes dan ketentuan PPKM yang ditetapkan.
Menurutnya, pengetatan PPKM saat ini akan berbeda dengan PPKM di saat varian Delta Covid-19. Kerena, kata dia, varian Omicron Covid-19 ini, lebih menyasar kepada kelompok rentan.
"Jadi kelompok-kelompok yang sehat, Anda berolahraga dengan baik, Anda sudah divaksin, Anda tidak punya komorbid, patuh dengan ini, hidup dengan gembira, tidak perlu terlalu takut," kata dia.
"Tentu ada bahaya, tapi probability-nya itu sangat kecil."
Luhut menuturkan tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia meningkat
sangat pesat. Namun, secara umum dampak terhadap rumah sakit dan kematian secara keseluruhan relatif masih lebih kecil dibandingkan Delta.
<!--more-->
Sebagai contoh, kata dia, kenaikan kasus di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten meningkat sangat pesat, namun angka perawatan rumah sakit dan kematian masih relatif rendah dan lebih kecil dibandingkan gelombang delta.
Namun, menurutnya, untuk Provinsi Bali perlu mendapatkan perhatian khusus, karena terdapat tren penambahan kasus sudah melebihi puncak gelombang delta dan angka keterisian rumah sakit juga meningkat.
Mengenai perawatan di rumah sakit, kata Luhut, sampaikan bahwa 65 persen pasien yang dirawat saat ini memiliki gejala yang ringan dan tanpa gejala. Dari 356 pasien meninggal hari ini 42 persen memiliki komorbid, 44 persen lansia dan 69 persen belum divaksinasi lengkap.
"Kelompok komorbid seperti hipertensi, diabetes dan komplikasi perlu mendapatkan perhatian," ujar Luhut.
Mayoritas dari pasien yang dirawat berat, kritis atau meninggal dunia adalah para lansia, kelompok yang memiliki komorbid parah atau belum di vaksin. Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan kebijakan-kebijakan proteksi untuk para kelompok rentan tersebut di atas, terutama para lansia yang belum di vaksinasi lengkap.
HENDARTYO HANGGI
BACA: PPKM Level 3, Luhut Persilakan Masyarakat yang Sudah Vaksin Beraktivitas Biasa