KCIC Sebut Ada 6 Tiang Rel Kereta Cepat yang Harus Dirobohkan dan Dibangun Ulang

Jumat, 10 Desember 2021 10:01 WIB

ekerja konstruksi Kereta cepat Jakarta - Bandung sedang menghancurkan pilar penyangga jalur di daerah Teluk Jambe Karawang, Kamis, 9 Desember 2021. TEMPO / Dika Yanuar

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China menyebut ada enam pilar di wilayah DK46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang yang perlu diperbaiki posisinya. Pasalnya, pilar penyangga jalur kereta cepat Jakarta-Bandung itu dibangun di titik yang tidak sesuai dengan rencana.

"Allignment pier hanya boleh bergeser plus minus 20 milimeter atau 2 sentimeter, sesuasi Standar Perkeretaapian Cina," ujar Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi kepada Tempo, Jumat, 10 Desember 2021.

Dwiyana berujar standar kereta cepat sangat rigid untuk menjamin aspek keselamatan dan umur konstruksi prasarana sepur kilat hingga seratus tahun. Hingga saat ini, tim teknis KCIC masih menginvestigasi penyebab bergesernya allignment dari pilar-pilar tersebut.

"Salah satunya bisa dikarenakan titik BM (benchmark) yang bergeser," ujar dia. Perseroan masih akan melakukan wawancara kepada tim surveyor kontraktor untuk topografi dan tim pelaksana pengawas kontraktor di lapangan untuk mencari penyebabnya.

Titik BM atau titik ikat adalah titik yang telah mempunyai koordinat tetap dan direpresentasikan dalam bentuk monumen atau patok di lapangan. Titik tersebut adalah titik acuan yang dipakai dalam melakukan survei topografi.

Advertising
Advertising

Proyek pembongkaran itu belakangan viral menjadi perbincangan masyarakat di media sosial lantaran dianggap menyalahi prosedur. Dalam video yang beredar di masyarakat, terlihat pilar yang tengah dirobohkan jatuh dan menimpa salah satu ekskavator.

Pilar setinggi 16 meter itu ditumbangkan pada Ahad pekan lalu, 5 Desember 2021. Itu adalah pekerjaan kedua dari enam pilar yang akan dirobohkan. Berdasarkan pantauan Tempo di lapangan, pada Kamis sore pilar itu masih dalam proses dihancurkan.

Tiga ekskavator dioperasikan menggarap pekerjaan pembongkaran pilar itu. Dua ekskavator jenis breaker bekerja menumbuk pilar hingga menjadi puing, sementara ekskavator jenis backhoe menyerok puing-puing ke truk untuk dipindahkan.

Jumlah ekskavator itu berkurang satu unit dibanding dengan saat insiden terjadi pada Ahad. Seorang pekerja di lokasi mengatakan ekskavator yang tertimpa pilar telah dievakuasi.

<!--more-->

Sebelum adanya insiden itu, kontraktor telah berhasil membongkar pilar pertama sekitar sebulan yang lalu. Kini pilar itu sudah dibangun kembali di titik yang lebih presisi dan telah hampir rampung.

Adapun empat pilar lainnya tengah dipersiapkan untuk dirobohkan. Gunungan tanah disiapkan mengelilingi pilar. Tanah itu rencananya akan menjadi pijakan bagi ekskavator untuk menghancurkan pilar mulai dari sisi paling atas.

Pembobokan akan dilakukan bertahap dari atas hingga hancur keseluruhan. Pembobokan bertahap dari atas itu disebut sebagai prosedur yang aman dalam pekerjaan pembongkaran pilar.

Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah pilar terlihat telah tertumbuk di bagian leher hingga terlihat rangka besi di dalamnya.

Kondisi tersebut berbeda dengan video yang viral beredar. Dalam video tersebut, pilar tampak dibobok di bagian bawah sebelum akhirnya roboh dan menimpa ekskavator.

Sebelumnya, Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan prosedur operasi standar untuk pekerjaan pembongkaran pier memang telah ada, termasuk aspek keselamatan konstruksinya.

Namun berdasarkan hasil investigasi KCIC, didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada di dalam video.

"Betul adanya bahwa saat dilakukan pekerjaan rework pembongkaran pier, kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan," ujar dia, kemarin.

Usai kejadian tiang kereta cepat menimpa ekskavator itu, PT KCIC langsung memanggil, menginvestigasi, dan menegur langsung kepada kontraktor agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

CAESAR AKBAR | YOHANES PASKALIS

Baca: Kelas Rawat Inap BPJS Kesehatan Dihapus, BPJS Watch Minta Iuran Peserta Tak Naik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kantong Hitam Berisi Rp 50 Juta Tertinggal di Kereta Cepat Whoosh, KCIC: Kami Kembalikan ke Pemilik

32 menit lalu

Kantong Hitam Berisi Rp 50 Juta Tertinggal di Kereta Cepat Whoosh, KCIC: Kami Kembalikan ke Pemilik

KCIC mengembalikan kantong hitam berisi uang Rp 50 juta yang tertinggal di Kereta Cepat Whoosh ke pemiliknya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Waktu Tempuh Kereta Cepat Jakata-Surabaya, Bea Cukai Tukang Palak Berseragam

2 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Waktu Tempuh Kereta Cepat Jakata-Surabaya, Bea Cukai Tukang Palak Berseragam

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Senin, 29 April 2024, dimulai dari waktu tempuh perjalanan kereta cepat Jakarta - Surabaya.

Baca Selengkapnya

Menghitung Waktu Tempuh dari Rumah ke Surabaya: Lebih Singkat Mana Pesawat dengan Kereta Cepat?

20 jam lalu

Menghitung Waktu Tempuh dari Rumah ke Surabaya: Lebih Singkat Mana Pesawat dengan Kereta Cepat?

Untuk warga di timur Jakarta, seperti Bekasi dan Depok, naik kereta cepat ke Surabaya bisa jadi lebih menghemat waktu daripada naik pesawat dari Soeta

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

4 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

4 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

4 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Sukses, Cek Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Sukses, Cek Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Kamis siang, 25 April 2024 antara lain tentang prediksi proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya sukses.

Baca Selengkapnya