Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Rapat tersebut membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kombinasi kebijakan, uang, dan teknologi merupakan solusi perubahan iklim. Ketiganya pun tidak bisa terpisahkan.
"Kalau kita pakai salah satu saja agak susah karena memang kita harus beradaptasi dan memitigasi risiko perubahan iklim di mana adaptasi butuh biaya banyak dan mitigasi harus dari berbagai sisi baik kebijakan maupun teknologi," kata dia dalam Leader’s Podcast: Fiscal Policy Dynamics to 2045 di Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021.
Dari sisi kebijakan, saat ini muncul inisiasi pasar karbon yang akan menciptakan dukungan atau inovasi terhadap ekonomi agar pihak yang bisa mengurangi polusi dihargai dan yang menyebabkan polusi dikenakan bayaran.
Dengan demikian, bendahara negara ini menilai pihak yang menyebabkan polusi akan mulai berpikir untuk mengurangi karbon dan pada akhirnya mencari teknologi yang tepat, sehingga pemanfaatan teknologi juga menjadi penting dalam mendukung kebijakan.
"Selama produksi karbondioksida tidak dikenakan bayaran, orang akan terus memproduksinya, sehingga kami berikan kebijakan bisa melalui pajak, subsidi, atau insentif," ungkap dia.
Selain itu, ia menuturkan untuk menjalankan kebijakan yang ada diperlukan dana yang cukup besar agar aturan bisa diimplementasikan dengan baik.
Maka dari itu, negara-negara berkembang membutuhkan bantuan dari negara maju yang telah menjanjikan pendanaan sebesar US$ 100 miliar per tahun untuk agenda perubahan iklim.
"Ini yang terus saya tagih sebagai Ketua Koalisi Menkeu Dunia untuk atasi perubahan iklim, karena memang negara maju yang cenderung lebih banyak mengotori bumi," kata Sri Mulyani.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.