TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan MPR meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghargai hubungan antar lembaga tinggi negara. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR, Bambang Soesatyo alias Bamsoet.
Pernyataan itu dikemukakan Bamsoet lantaran Sri Mulyani beberapa kali tidak datang memenuhi undangan rapat dari pimpinan MPR RI dan Badan Penganggaran MPR RI, tanpa adanya alasan yang jelas. Padahal, kehadiran Menteri Keuangan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan koordinasi dengan MPR RI sebagai lembaga perwakilan rakyat yang diisi oleh 575 anggota DPR RI dan 136 anggota DPD RI.
Sebagai Wakil Ketua MPR RI yang mengkoordinir Badan Penganggaran, kata Bamsoet, Fadel Muhammad merasakan betul sulitnya berkoordinasi dengan Menteri Keuangan.
"Sudah beberapa kali diundang oleh Pimpinan MPR, Sri Mulyani tidak pernah datang," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulis, Selasa, 30 November 2021. "Dua hari sebelum diundang rapat, dia selalu membatalkan datang. Ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi negara."
Bamsoet lalu menjelaskan beberapa kali Badan Anggaran MPR mengundang Sri Mulyani rapat untuk membicarakan refocusing anggaran penanggulangan Covid-19. Tetapi setiap diundang, Menkeu tidak hadir.
Padahal, kata politikus Golkar ini, MPR senantiasa mendukung berbagai kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi nasional.