Terkini Bisnis: Garuda Rangkul Singapore Airlines, Bandara Kualanamu Dijual?
Reporter
Tempo.co
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Sabtu, 27 November 2021 12:56 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Sabtu siang 27 November 2021, dimulai dari kabar kerja sama maskapai Garuda Indonesia dengan Singapore Airlines untuk memperluas kemitraan komersialnya. Melalui kerja sama ini, penumpang Garuda Indonesia dapat menggunakan layanan Singapore Airlines dari Singapura ke Bali, Jakarta, dan Surabaya.
Selanjutnya kabar Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara dijual ke India. Informasi tersebut muncul setelah PT Angkasa Pura II (Persero) meneken kerja sama strategis dengan GMR Airports Consortium untuk mengelola dan mengembangkan bandara itu.
Adapula PT Pertamina (Persero) menargetkan sebesar 3,2 gigawatt kapasitas terpasang energi bersih pada tahun 2022 dan Kemenkeu melakukan sertifikasi sebanyak 23.652 bidang tanah Barang Milik Negara (BMN).
Berikut empat berita terkini yang menarik perhatian pembaca hingga siang ini:
1. Penumpang Garuda Indonesia ke London Akan Dilayani dengan Singapore Airlines
Maskapai Garuda Indonesia meneken nota kesepahaman atau MoU dengan Singapore Airlines untuk memperluas kemitraan komersialnya. Melalui kerja sama ini, penumpang Garuda Indonesia dapat menggunakan layanan Singapore Airlines dari Singapura ke Bali, Jakarta, dan Surabaya.
Penumpang dari Indonesia yang membeli tiket Garuda juga dapat menikmati penerbangan ke London dengan maskapai asal Singapura itu. Sebab, Garuda saat ini sudah menutup banyak rute penerbangan internasionalnya.
“Kami berkomitmen untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi dan pariwisata dengan ikut serta memastikan kesiapan infrastruktur transportasi udara, khususnya untuk mengantisipasi program jalur perjalanan vaksinasi (VTL) antara Indonesia dan Singapura,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Jumat malam, 26 November.
Penandatanganan dilaksanakan oleh Irfan dan Chief Executive Officer Singapore Airlines, Goh Choon Phong, pada 26 November. Penandatanganan ini sekaligus menandai dibukanya program jalur perjalanan tanpa vaksin atau VTL yang disepakati antara Indonesia dan Singapura, yang akan berlaku mulai 29 November 2021.
Simak berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Baru-baru ini ramai kabar Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara dijual ke India.
Baru-baru ini ramai kabar Bandara Internasional Kualanamu di Sumatera Utara dijual ke India. Informasi tersebut muncul setelah PT Angkasa Pura II (Persero) meneken kerja sama strategis dengan GMR Airports Consortium untuk mengelola dan mengembangkan bandara itu.
Adapun GMR Airports Consortium beranggotakan GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis. Melalui kerja sama ini, Angkasa Pura II dan GMR Airports Consortium membentuk Joint Venture Company (JVCo), yaitu PT Angkasa Pura Aviasi.
AP II sebagai pemegang saham mayoritas dengan menguasai 51 persen saham di Angkasa Pura Aviasi, sedangkan GMR Airports Consortium memegang 49 persen saham. Kerja sama itu lantas dipandang menjadi salah satu langkah untuk melepas Bandara Kualanamu ke asing. Bagaimana kronologinya?
Setelah kerja sama diumumkan, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, memberikan reaksi. Melalui Twitter pribadi @msaid_didu, ia menyatakan bahwa pelbagai kondisi yang berkaitan dengan pelepasan saham sama dengan penjualan aset.
Simak berita selengkapnya di sini.
3. Tekan Emisi Karbon, Pertamina Akan Pasang 3,2 Gigawatt Energi Bersih pada 2022
PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina New Renewable Energy atau NRE menargetkan sebesar 3,2 gigawatt kapasitas terpasang energi bersih pada tahun 2022.
Total kapasitas terpasang itu meningkat 61 persen dari target tahun 2021 ini yang terdiri dari 1,8 gigawatt gas to power, 908 megawatt panas bumi, dan 480 megawatt energi baru terbarukan.
"Kami mengejar pertumbuhan untuk mencapai aspirasi 10 gigawatt pada 2026, sehingga pengembangan bisnis dan investasi terus dilakukan melalui optimalisasi peluang di internal maupun eksternal Pertamina," kata Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat 26 November 2021.
Dicky mengatakan pihaknya menyasar internal Pertamina untuk memenuhi komitmen perusahaan dalam menurunkan emisi karbon sebesar 30 persen pada 2030.
Simak berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Sejak 2013, Kemenkeu Catat Sertifikasi 59.719 Bidang Tanah Aset Negara
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melakukan sertifikasi sebanyak 23.652 bidang tanah Barang Milik Negara (BMN) sejak Januari hingga 24 November 2021.
"Target tahun ini 26.790 bidang tanah, jadi sedikit lagi akan beres untuk tahun 2021," ungkap Direktur BMN DJKN Kemenkeu Encep Sudarwan dalam media briefing di Jakarta, Jumat 26 November 2021.
Dengan demikian, secara keseluruhan total capaian BMN yang telah disertifikasi sejak 2013 hingga 2021 mencapai 59.719 bidang tanah.
Ia memaparkan realisasi dan target BMN yang disertifikasi terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan target pada 2013 sebesar 2.000 bidang tanah dengan realisasi 1.237 bidang, kemudian pada 2014 realisasi sertifikasi tercatat 3.483 dari target lima ribu bidang tanah.
Simak berita selengkapnya di sini.