Cina dan OPEC Tambah Pasokan, Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 81,24 per Barel

Jumat, 19 November 2021 11:54 WIB

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Vivek Prakash

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Januari 2022 mendatang menguat 96 sen atau 1,2 persen menjadi US$ 81,24 per barel. Sebelumnya harga emas hitam itu sempat jeblok ke US$ 79,28 per barel atau level terendah sejak 7 Oktober lalu.

Kenaikan harga minyak mentah global itu terjadi setelah investor bertanya-tanya berapa banyak minyak mentah yang akan dilepaskan negara ekonomi utama dari cadangan strategis mereka. Berikutnya muncul spekulasi berapa banyak tambahan pasokan minyak mentah yang akan mengurangi tekanan permintaan minyak mentah global.

Baca Juga: Ketika Harga Minyak Dunia Bangkit di Masa Pandemi

Tak hanya Brent, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember juga ditutup menguat 65 sen atau 0,8 persen lebih tinggi menjadi US$ 79,01 per barel. Padahal sebelumnya, harga minyak tersebut juga anjlok ke level US$ 77,08 , terendah sejak awal bulan lalu.

Harga minyak dunia sempat jatuh ke posisi terendah enam minggu di awal sesi karena pemerintah Cina mengatakan tengah berupaya memanfaatkan cadangan minyaknya.

Advertising
Advertising

Baca Juga: Dilema Pertamina Saat Harga Minyak Dunia Jatuh

Sebelumnya, pada Rabu lalu, 17 November 2021, Pemerintah Amerika Serikat meminta negara-negara konsumen besar untuk mempertimbangkan melepaskan stok minyak mentahnya untuk menurunkan harga.

Hal tersebut di antaranya untuk mendinginkan pasar dengan meminta Cina bergabung dalam tindakan terkoordinasi untuk pertama kalinya. Pasalnya, saat ini harga bensin sudah melonjak sangat tinggi dan menimbulkan tekanan inflasi yang pada gilirannya memicu reaksi politik.

Analis Senior Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn, menyatakan, Jepang dan Korea Selatan telah menunjukkan penentangan untuk melepaskan cadangan minyaknya. "Jadi kami akan kembali naik sedikit. Pasar akan terus gelisah, karena waspada dari rilis," katanya.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

3 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

4 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

4 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

8 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Menteri Keuangan atau Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

10 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya