Pesan Sri Mulyani untuk 3 Staf Ahli Baru, Soal G20 sampai RUU Pajak
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 5 Oktober 2021 08:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik 809 pejabat baru Kementerian Keuangan. Tiga di antaranya yaitu pejabat pimpinan tinggi madya dengan level eselon 1 yang berstatus sebagai staf ahli.
"Hari ini kita melantik 3 pejabat pimpinan tinggi madya yakni Wempi, Iwan, dan Made," kata Sri Mulyani dalam acara pelantikan di Jakarta, Senin, 4 Oktober 2021.
Pertama yaitu Wempi Saputra sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional. Kepada Wempi, Sri Mulyani pun mengingatkan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah G20 pada 2022.
Sri Mulyani berpesan tuan rumah G20 tidak hanya soal perkara logistik dan menjalankan acara, tapi juga bagaimana Indonesia mengangkat isu penting di global. "Saya harap saudara dalam kapasitas sebelumnya sudah cukup familiar dengan isu-isu yang harus dibahas," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Untuk itu, ia meminta Wempi untuk mengangkat isu-isu strategis tersebut. Salah satunya bagaimana Indonesia bisa bangkit melawan pandemi sesuai dengan tema G20 yaitu Recover Together Recover Stronger. "Tunjukkan buktinya di Indonesia terlebih dahulu," kata dia.
Kedua yaitu Iwan Djuniardi sebagai Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak. Sri Mulyani mengingatkan Iwan bahwa reformasi perpajakan saat ini sedang berjalan.<!--more-->
Dari mulai pembangunan sistem Core Tax hingga RUU Harmonasi Peraturan Perpajakan (HPP). Untuk itu, ia meminta Iwan membantu Direktorat Jenderal Pajak untuk menyelesaikan semua proses reformasi pajak ini.
"Juga pelaksanaan Undang-Undang HPP, apabila telah disahkan, harus dapat dilaksanakan semaksimal mungkin untuk memberikan manfaatkan bagi masyarakat," kata dia.
Ketiga yaitu Made Arya Wijaya sebagai Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara. ia meminta Made membantu upaya perbaikan kualitas belanja negara.
Ia meminta Made untuk menghilangkan berbagai bentuk inefisiensi dalam belanja anggaran dan meningkatkan koordinasi pusat daerah. Lalu, memperbaiki kualitas kebijakan dan pelaksanaannya.
"Saya harap belanja negara semakin menunjukkan dampak dan hasil yang nyata, bahwa setiap rupiah yang dihasilkan memberi manfaat besar bagi rakyat," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani Minta Bea Cukai Perbaiki Layanan karena Ekspor Sedang Menguat