Dana Masyarakat Melimpah di Bank, OJK Ingatkan Hati-hati Memilih Investasi

Selasa, 3 Agustus 2021 13:55 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30 Maret 2021. Rapat tersebut membahas revisi anggaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih investasi.

"Terutama di masyarakat yang tidak (investasi) melalui pasar modal bisa menawarkan suku bunga tinggi, bahkan aset-aset lain seperti aset kripto itu beberapa adviser menawarkan return yang tinggi. Ini masyarakat harus paham dan hati-hati, jangan sampai hanya tertarik pendapatan yang tinggi," kata Wimboh dalam peluncuran Literasi Keuangan Indonesia Terdepan atau Like It secara virtual, Selasa, 3 Agustus 2021.

Namun, dia juga mengingatkan untuk harus hati-hati berinvestasi di pasar modal dalam memilih instrumennya. Karena, kata dia, bisa jadi kalau supply dan demand instrumen di pasar modal tidak balance, akan menimbulkan bubble.

"Dan bubble ini bisa menimbulkan volatile harga di pasar modal dan menjadi potensi untuk jadi spekulasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," kata dia.

Wimboh menuturkan saat ini masyarakat banyak mencari alternatif investasi lain, selain menaruh uang di bank. Dia mengatakan dana masyarakat di perbankan saat ini cukup tinggi, tapi bunga turun terus.

Advertising
Advertising

Program pemulihan ekonomi nasional atau PEN, kata dia, berkontribusi membuat uang beredar. Untuk itu, kata dia, tidak heran kalau dana masyarakat di perbankan melimpah. Wimboh mencatat secara year on year pada Juli kemarin pertumbuhan dana masyarakat 11,28 persen.

"Sebelum Covid-19 pertumbuhan dana masyarakat itu hanya sampai 6-7 persen. Itu menandakan likuiditas perbankan melimpah, sehingga tidak heran suku bunga simpanan juga turun," kata dia.

OJK mencatat deposito berjangka satu tahun biasanya di atas 7 persen atau 6,5 persen, sekarang turun jadi sekitar 5 persen, bahkan beberapa bank menawarkan di bawah 4 persen. Untuk itu, hal itu menjadi berkah untuk pasar modal, karena jumlah investor ritel meningkat luar biasa, yaitu 5,6 juta atau 96 persen yoy pada Juni 2021.

BACA: OJK Minta Kominfo Blokir 5 Aplikasi Mata Elang yang Dipakai Debt Collector

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

3 jam lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

4 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

21 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

22 jam lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

22 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

1 hari lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

1 hari lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya