Pengembangan Pelabuhan Gorontalo Butuh Investasi Rp 1,4 Triliun
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 30 Juli 2021 16:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan meneken kerja sama badan usaha atau KPBU dan kerja sama pemanfaatan infrastruktur (KSPI) dengan konsorsium PT Anggrek Gorontalo International Terminal untuk pengembangan Pelabuhan Anggrek Gorontalo di Kabupaten Gorontalo Utara. Berdasarkan skema kerja sama itu, proyek pengembangan infrastruktur laut ini membutuhkan investasi senilai Rp 1,4 triliun.
“Kementerian Perhubungan dengan dukungan Bappenas dan Kementerian Keuangan berkomitmen mendukung pelaksanaan pembangunan sampai pengelolaan sehingga kita buktikan tiga tahun mendatang sudah ada Pelabuhan Anggrek yang begitu cemerlang,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan KPBU di Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021.
Konsorsium Anggrek Gorontalo International Terminal memenangkan lelang untuk pengembangan dan pengelolaan pelabuhan pengumpul yang saat ini melayani kegiatan bongkar muat multipurpose tersebut. Konsorsium itu terdiri atas PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah, dan PT Hutama Karya (Persero).
Ruang lingkup penyelenggaraan proyek meliputi penyediaan dermaga untuk peti kemas berkapasitas 30 ribu DWT dan general kargo dengan kapasitas 10 ribu DWT. Kerja sama ini juga mengatur pengelolaan kegiatan bongkar muat barang, peti kemas, curah, dan penyediaan serta pelayanan jasa kepelabuhanan lainnya. Adapun pengelolaan pelabuhan membutuhkan biaya operasional sebesar Rp 5,2 triliun.
Sesuai isi kerja sama tersebut, konsorsium diberikan izin pengembangan dan pengelolaan pelabuhan selama 30 tahun. Konsorsium akan menggenggam hak pendapatan konsesi 2,5 per tahun dari totak pendapatan kotor. Angka konsesi ini bisa dinaikkan secara progresif.
Budi Kerya mengatakan pengembangan Pelabuhan Anggrek Gorontalo akan memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar. Keberadaan pelabuhan pun digadang-gadang mendukung aktivitas di Kawasan Ekonomi Khusus Gopandang di Gorontalo.
“Gorontalo semakin maju karena adanya peningkatan konektivitas laut. Nantinya pertumbuhan ekonomi Gorontalo makin baik,” ujar Budi Karya.
Direktur Utama Anggrek Gorontalo International Terminal Hiramsyah S.Thoib mengatakan Pelabuhan Anggrek memiliki daya tarik bagi pihak swasta maupun badan usaha karena menyimpan potensi besar. Musababnya, Pelabuhan Anggrek terletak di kawasan ekonomi terpadu.
Melihat potensi yang besar, dia menilai proyek ini tidak sebatas untuk mengembangkan pelabuhan, tapi juga membangun kawasan hinterland atau pedalaman. “Karena jika kita hanya kembangkan pelabuhan saja, lompatannya tidak akan sebesar jika pendekatannya dengan (pembangunan) hinterland,” ujar Hiramsyah.
BACA: Luhut: Bandara Soekarno-Hatta hingga Pelabuhan Merak Sediakan Sentra Vaksinasi
FRANCISCA CHRISTY ROSANA