Sri Mulyani: 2.474 Pegawai Pajak Positif Covid-19, Dirawat di RS dan Isoman

Rabu, 14 Juli 2021 11:19 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Rapat kerja tersebut membahas kinerja Kemenkeu dan fakta APBN, penambahan barang kena cukai berupa kantong plastik, perubahan PP No 14/2018 tentang kepemilikan asing pada perusahaan perasuransian, serta pajak hasil pertanian. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini sebanyak 2.474 pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang terpapar Covid-19. Mereka sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit maupun isolasi mandiri.

"Kemarin sore saya mendapat laporan ada 2.474 pegawai Direktorat Jenderal Pajak yang sedang menjalani isolasi maupun perawatan di RS. Kita berdoa semoga mereka segera mendapat kesembuhan dan kekuatan dalam menghadapi Covid-19," kata dia dalam dalam Upacara Peringatan Hari Pajak ke-76 di Jakarta, Rabu, 14 Juli 2021.

Ia pun mengatakan bahwa sejak Covid-19 merebak pada 2020 lalu hingga saat ini, ada 7.652 pegawai pajak yang telah sembuh dari penyakit tersebut. Di sisi lain, ada 51 pegawai yang meninggal akibat Covid-19.

"Kita bersedih dan kita mendoakan kawan-kawan kita, 51 orang yang telah mendahului kita dan menjadi korban dari Covid-19. Semoga mereka semua husnul khatimah, berakhir dengan kebaikan dan diberikan tempat terbaik disisi-Nya," ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, Direktorat Jenderal Pajak memiliki tugas sangat penting di tengah situasi pandemi karena mereka harus mengumpulkan penerimaan dalam rangka menjaga stabilitas APBN. Pasalnya, APBN menjadi instrumen penting dalam memulihkan ekonomi.

Advertising
Advertising

"APBN yang luar biasa penting itu harus kita kelola saat penerimaan pajak kita turun 12 persen, namun kita harus hadir untuk melindungi masyarakat dan menangani Covid-19. Bahkan untuk membantu dunia usaha agar mereka bisa bertahan dan pulih kembali," ujar dia.

Sri Mulyani menyatakan negara yang telah keluar dari krisis pandemi merupakan negara yang mampu merumuskan langkah-langkah di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi sekaligus menjaga kegotongroyongan melalui penerimaan pajak. “Pajak menjadi simbol dari kegotongroyongan tersebut,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia mengatakan seluruh jajaran DJP dalam menjalankan tugas mengelola penerimaan pajak harus berupaya dengan semangat optimistis namun tetap waspada menjaga diri.

“Dalam ikut mendukung langkah-langkah penanganan pandemi kita harus tetap berupaya dengan semangat optimistis namun tidak berarti kita tidak waspada,” tegasnya.

Karena itu, ia meminta jajarannya di mana pun berada agar mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan tugasnya.

"Marilah kita semua dalam menjalankan tugas negara yang luar biasa penting ini tetap menjaga keselamatan dan kesehatan bersama, patuhi protokol kesehatan, patuhi PPKM darurat dalam menjalankan tugas kita," tuturnya.

Baca Juga: Terpopuler Bisnis: 7 Fakta PPKM Darurat dan RI Turun Kelas Low Income Country

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

1 jam lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

10 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

12 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

22 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya