Pemulihan Ekonomi, Orang Kaya Alihkan Dana Tabungan ke Produk Asuransi Investasi

Rabu, 9 Juni 2021 08:22 WIB

Ilustrasi asuransi. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta -Meningkatnya kepercayaan konsumen seiring pemulihan ekonomi dinilai mempengaruhi keputusan orang-orang kaya dalam kembali membeli asuransi. Sejumlah indikator menunjukkan produk-produk pilihan orang kaya tumbuh pada kuartal I/2021.

Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan bahwa kepercayaan konsumen, termasuk di segmen masyarakat kelas kakap mulai meningkat. Hal tersebut terjadi pada kuartal I/2021 dan terus berlanjut pada kuartal II/2021 ini.

Menurut Bhima, orang-orang kaya yang sebelumnya banyak menabung sudah mulai banyak menggeserkan dananya ke investasi dan asuransi. Produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked menjadi pilihan orang berdompet tebal.

"Memang mereka melihat situasi ekonomi, pemulihan ini menjadi momentum untuk masuk ke dalam produk asuransi yang digabungkan dengan investasi, kayaknya mulai populer lagi," ujar Bhima seperti dikutip dari Bisnis, Selasa malam, 8 Juni 2021.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa pada kuartal I/2021 perolehan premi industri mencapai Rp 57,45 triliun. Jumlahnya tumbuh 28,5 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan sebelumnya senilai Rp 44,72 triliun. Apabila ditinjau dari jenis pembayarannya, pada kuartal I/2021 sumber premi terbesar berasal dari premi tunggal yang mencapai Rp 30,61 triliun atau melesat 59,9 persen (yoy) dari Rp19,14 triliun. Premi reguler tercatat senilai Rp 26,64 triliun atau naik 4,9 persen (yoy) dari Rp 25,57 triliun, posisinya tersalip oleh premi tunggal.

Advertising
Advertising

Menurut Bhima, data itu cukup menunjukkan adanya kecenderungan orang-orang kaya membeli asuransi. Misalnya, premi tunggal yang berarti premi dibayar sekaligus di awal, biasanya dibeli oleh masyarakat kelas atas.

"Saya melihat pelajaran paling penting selama masa pandemi ini bahwa kesehatan itu sangat mahal biayanya, artinya orang-orang kaya yang masih punya uang itu justru akan memburu asuransi lebih tinggi dibandingkan masa sebelum Covid-19, untuk mengantisipasi risiko kesehatan. Ditambah minat berinvestasinya meningkat," ujar Bhima.

Selain itu, dia menilai bahwa deposan-deposan kelas kakap lebih nyaman dengan layanan keuangan di perbankan, sehingga banyak di antara mereka memilih membeli asuransi melalui kanal bancassurance. Sejalan, data AAJI pun menunjukkan adanya kenaikan pendapatan premi dari kanal tersebut. Dilihat dari sisi saluran distribusi, pertumbuhan terbesar terjadi di kanal bancassurance.

Perolehan premi kanal itu pada kuartal I/2021 mencapai Rp 30,47 triliun, melesat hingga 55,9 persen (yoy) dari sebelumnya Rp 19,54 triliun. Perolehan premi kuartal I/2021 dari saluran alternatif mencapai Rp 10,8 triliun atau tumbuh 35 persen (yoy), sedangkan dari kanal keagenan senilai Rp 16,15 triliun terkoreksi 5,8 persen (yoy).

Baca Juga: Kuartal I 2021, Hasil Investasi Industri Asuransi Jiwa Rp 2,4 T

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

6 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

10 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

11 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

2 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

5 hari lalu

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap latar belakang aturan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya