TEMPO.CO, Jakarta - Hasil investasi industri asuransi jiwa yang tergabung dalam Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) membukukan total pendapatan sebesar Rp2,4 triliun pada kuartal 1 2021.
“PSBB memberikan dampak pada hasil investasi yang cukup dalam dan memberikan perlambatan, namun pada kuartal I ini mencapai Rp2,4 triliun atau hampir empat persen dari total pendapatan,” kata Ketua Bidang Keuangan, Pajak dan Investasi AAJI, Simon Imanto saat konferensi pers daring di Jakarta, Selasa 8 Juni 2021.
Simon menyampaikan pertumbuhan juga terjadi pada total investasi asuransi jiwa yang mencapai Rp511,01 triliun atau tumbuh sebesar 14,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan tersebut didukung dari pertumbuhan premi baru yang diinvestasikan maupun perbaikan nilai pasar selama kuartal I 2021.
“Pertumbuhan ini juga didominasi pertumbuhan saham dan reksadana yang baik, masing-masing tumbuh 28,5 persen dan 33,5 persen,” kata Simon.
Kemudian alokasi portofolio investasi, didominasi reksa dana dengan porsi 33,5 persen dan tumbuh 16,9 persen, lalu saham dengan 28,5 persen dan tumbuh 25 persen, serta investasi di Surat Berharga Negara sebanyak 17,5 persen yang tumbuh 15,8 persen.