Sri Mulyani: Sumber Daya yang Penting di Dunia Tidak Lagi Minyak, Tapi Data

Jumat, 28 Mei 2021 19:27 WIB

Gestur Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani saat memberikan keterangan pers tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019. Sri Mulyani mengatakan, secara tahunan belanja negara hanya tumbuh sebesar 4,5 persen, jauh lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang tumbuh 11,9 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan data adalah sumber daya yang penting diperhitungkan di era digital, bahkan melampaui minyak. Ungkapan itu menyitir dari Majalah Ekonomi yang terbit pada 2017.

“Data dan informasi sedemikian pentingnya di era digital saat ini. Majalah ekonomi 2017 mengatakan the world most value the resource is no longer oil but data. Sumber daya yang penting di dunia ini tidak lagi dalam bentuk SDA seperti minyak, tapi data,” ujar Sri Mulyani dalam webinar nasional yang digelar Universitas Pelita Harapan, Jumat, 28 Mei 2021.

Menurut dia, seluruh lembaga negara harus mampu mengumpulkan, mengelola, menganalisis, hingga menggunakan data di tengah kemajuan teknologi, tak terkecuali Direktorat Jenderal Pajak. Ditjen Pajak, kata dia, harus mampu membangun reformasi perpajakan dan menghimpun potensi penerimaan pajak berbasis data.

Sri Mulyani menjelaskan, Kementerian Keuangan telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 31 Tahun 2012 yang di dalamnya menetapkan kewenangan Ditjen Pajak untuk mendapatkan data dan informasi dari instansi, lembaga, asosiasi, dan pihak lain (ILAP). Sejak aturan terbit, Ditjen Pajak telah mengumpulkan data dari 69 instansi untuk 337 jenis data.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Data itu meliputi data transaksi, identitas, perizinan, dan data lain yang sifatnya non-transaksional. Data dari puluhan instansi ini dipakai untuk memperkaya basis data perpajakan selain menggali potensi penerimaan negara.

Ditjen Pajak pun berwenang mengelola data dan informasi dari WNI yang berada di luar negeri melalui platform exchange of information sejak 2017. “Sekarang Ditjen Pajak mendapat informasi dari 80 negara atau yurisdiksi dan dikirim ke Indonesia untuk setiap tahun kalender,” ujar Sri Mulyani.

Dalam perkembangannya, data juga dipakai untuk menganalisis kasus-kasus kepatuhan perpajakan dan membangun compliance risk management atau CRM. Ia berharap upaya reformasi perpajakan melalui pengumpulan data bisa terus dilakukan dengan kerja sama dengan pihak-pihak eksternal.

“Kami harapkan akan dibangun sebuah institusi Ditjen Pajak yang andal, punya kapasitas dalam mengantisipasi perubahan dan dinamika ekonomi terutama pasca-pandemi, terutama digital platform. Ini penting untuk menciptakan Ditjen Pajak yang data oriented,” ujar Sri Mulyani.

Baca: Sri Mulyani Sebut Satu Penduduk RI Bisa Punya 40 Nomor Identitas

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

5 menit lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

9 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

11 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

21 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya