Lebih dari 533 Juta Data Pengguna Facebook Bocor, 130.331 Akun dari Indonesia
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Minggu, 4 April 2021 07:49 WIB
"Basis data sebesar itu yang berisi informasi pribadi seperti nomor telepon banyak pengguna Facebook pasti akan menyebabkan pelaku kejahatan memanfaatkan data tersebut untuk melakukan serangan rekayasa sosial (atau) upaya peretasan," kata Gal kepada Insider, Sabtu, 3 April 2021.
Facebook tidak segera menanggapi beberapa permintaan komentar soal ini. Gal pertama kali menemukan data yang bocor pada bulan Januari ketika seorang pengguna di forum peretasan yang sama mengiklankan bot otomatis yang dapat memberikan nomor telepon untuk ratusan juta pengguna Facebook dengan imbalan harga.
Motherboard melaporkan keberadaan bot itu pada saat itu dan memverifikasi bahwa datanya sah. Sekarang, seluruh kumpulan data telah diunggah di forum peretasan secara gratis dan membuatnya tersedia secara luas bagi siapa saja, bahkan yang memiliki keterampilan data yang belum sempurna.
Bocornya nomor telepon pengguna Facebook yang ditemukan terekspos secara online dalam jumlah besar bukan kali ini saja terjadi. Kerentanan yang terungkap pada 2019 memungkinkan jutaan nomor telepon orang diambil dari server Facebook yang melanggar persyaratan layanannya.
Pada Agustus 2019, Facebook mengatakan masalah kerentanan itu telah ditangani. Facebook sebelumnya berjanji untuk menindak penggalian data massal setelah Cambridge Analytica menghapus data dari 80 juta pengguna yang melanggar persyaratan layanan Facebook untuk menargetkan pemilih dengan iklan politik dalam pemilu 2016.
Lebih jauh, Gal mengatakan bahwa, dari sudut pandang keamanan, tidak banyak yang dapat dilakukan Facebook untuk membantu pengguna yang terkena dampak pelanggaran karena data mereka sudah terbuka. Namun, menurut dia, Facebook dapat memberi tahu pengguna, sehingga mereka dapat tetap waspada terhadap kemungkinan skema phishing atau penipuan menggunakan data pribadi mereka.
"Orang-orang yang mendaftar ke perusahaan terkemuka seperti Facebook mempercayai mereka dengan data mereka dan Facebook seharusnya memperlakukan data dengan sangat hormat," kata Gal. "Informasi pribadi yang bocor adalah pelanggaran kepercayaan sangat besar dan harus ditangani sebagaimana mestinya."
BISNIS
Baca: Ramai Keluhan Nasabah di Facebook, Begini Kata AIA Financial