Bos Indofood Anthoni Salim Miliki 9,08 Persen Saham Emtek Senilai Rp12,4 Triliun

Jumat, 26 Maret 2021 06:15 WIB

Di posisi keempat ada Anthoni Salim dengan grup usaha Salim bertengger di posisi keempat dengan nilai kekayaan US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 83 triliun atau naik dibanding tahun lalu sebesar US$ 5,5 miliar. Forbes.com

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Anthoni Salim ternyata memiliki saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) sebesar 9,08 persen atau sebanyak 5,12 miliar lembar saham. Hal tersebut diketahui dari surat Pelaporan Total Kepemilikan Investor di atas 5 persen dari KSEI per 22 Maret 2021.

Jika menggunakan harga saham EMTK pada penutupan perdagangan kemarin di harga Rp 2.430 per saham, maka nilai saham Emtek yang dimiliki oleh Anthoni Salim sebesar Rp 12,44 triliun.

Masuknya Anthoni Salim sebagai pemegang saham publik di EMTK ini baru saja terjadi. Sebab, dari laporan keuangan Emtek per September tahun lalu, belum ada nama Anthoni di dalam jajaran pemegang saham dengan besaran di atas 5 persen.

Pada September 2020, pemegang saham Emtek dengan kepemilikan di atas 5 persen terdiri atas Eddy Kusnadi Sariatmadja dengan 25,54 persen, Susanto Suwarto 12,94 persen dan PT Adikarsa Sarana 11,62 persen. Selain itu ada Piet Yaury yang menggenggam 9,07 persen saham EMTK, PT Prima Visualindo 8,35 persen, Archipelago Investment Pte Ltd 8,27 persen, Rd. Fofo Sariatmadja 5,52 persen.

<!--more-->

Advertising
Advertising

Sedangkan pada saat ini, struktur pemegang saham EMTK berubah menjadi Eddy Kusnadi Sariatmadja memegang 24,9 persen, Susanto Suwarto 12,61 persen, PT Adikarsa Sarana 11,53 persen, Piet Yaury 8,84 persen, PT Prima Visualindo 8,14 persen, Archipelago Investment Pte Ltd 8,06 persen, Rd. Fofo Sariatmadja 5,38 persen dan Anthoni Salim memiliki 9,08 persen sahamnya.

Emtek sebelumnya mengumumkan akan menerbitkan saham baru melalui skema private placement atau penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (Non-HMETD). Rencananya, private placement itu diterbitkan dengan jumlah sebanyak 4.757.945.063 atau 4,75 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham.

Dengan harga pelaksanaan ditetapkan Rp 1.954, maka perseroan ditargetkan dapat meraup dana private placement senilai Rp 9,29 triliun.

Tapi dengan rencana penerbitan saham baru tanpa HMETD, artinya persentase kepemilikan saham Anthoni Salim akan terdilusi sebanyak-banyaknya 8,88 persen. Dengan demikian, persentase kepemilikan saham bos Indofood dalam EMTK dapat berubah menjadi 8,37 persen setelah pelaksanaan private placement.

BISNIS

Baca: Laba Indofood Naik Double Digit jadi 6,59 Triliun, Ini Penjelasan Anthoni Salim

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

12 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

16 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

7 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya