Sri Mulyani: Pandemi Melumpuhkan Negara Paling Kuat, Paling Maju, Paling Kaya

Kamis, 25 Maret 2021 12:13 WIB

Sri Mulyani. Instagram/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi Covid-19 telah berdampak bagi kegiatan ekonomi secara global. Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan ekonomi negara-negara maju bahkan mengalami kemerosotan mendalam dan tak sedikit di antaranya yang jatuh ke jurang resesi.

Pandemi dalam skala dunia melumpuhkan negara-negara, bahkan negara paling kuat, paling maju, paling kaya mereka sekarang terperosok dalam kondisi ekonomi tidak baik,” ujar Sri Mulyani dalam acara temu stakeholders untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, Kamis, 25 Maret 2021.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut APBN Kerja Ekstra Keras Selama Pandemi Covid-19

Pelemahan ekonomi terdalam terjadi pada kuartal II 2020. Italia, misalnya, mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi hingga -12,8 persen. Filipina pun mencatatkan rekor kontraksi yang cukup dalam mencapai -16,5 persen.

Sementara itu Indonesia, kata Sri Mulyani, juga mengalami pelemahan ekonomi, namun terhitung tak terlampau dalam ketimbang negara-negara anggota G20 lainnya. Sepanjang 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia turun -2,07 persen.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani melanjutkan pandemi memang memberikan efek kejut atau syok yang luar biasa di bidang kesehatan. Dampak wabah dari sisi kesehatan meluas hingga memberikan efek berlapis pada bidang sosial dan ekonomi. Untuk menekan dampak pandemi Covid-19, ia mengatakan pemerintah telah merumuskan pelbagai instrumen kebijakan, baik dari sisi fiskal maupun moneter.

Pada awal pandemi, pemerintah menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-undang atau Perpu Nomor 1 Tahun 2020 yang memberikan ruang fleksibilitas bagi APBN. Pemerintah juga membuka ruang defisit APBN hingga 6 persen guna menopang kebutuhan yang membengkak untuk penanganan wabah.

“Belanja dinaikkan untuk menangani bidang sosial dan mendukung ekonomi. Bahkan APBN 2020 dilakukan revisi sampai dua kali. Belanja kami fokuskan penangan kesehatan, melindungi masyarakat secara sosial, dan membantu dunia usaha,” tutur dia.

Dukungan instrumen fiskal untuk penanganan pandemi, tutur Sri Mulyani, masih terus dilanjutkan pada 2021. Hal tersebut tampak dari naiknya anggaran APBN untuk bidang kesehatan dari semula Rp 113 triliun menjadi hampir Rp 300 triliun atau melonjak dua kali lipat.

Anggaran kesehatan ini termasuk digelontorkan untuk kebutuhan vaksinasi selama 2021. Pemerintah menyasar sebanyak 182 juta penduduk memperoleh vaksin Covid-19 sampai akhir tahun nanti.

Sementara itu dari sisi moneter, Sri Mulyani mengatakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS menyusun kebijakan untuk mendukung dunia usaha, khususnya UMKM. Sejumlah peraturan yang diterbitkan lembaga keuangan telah memberikan kemudahan dan relaksasi bagi pelaku usaha yang membutuhkan kredit di perbankan.

Di sisi lain, kebijakan lembaga juga menjamin keamanan bagi perbankan agar tetap bisa menjaga kinerjanya di tengah besarnya risiko keuangan yang dihadapi di tengah krisis. Sri Mulyani mengimbuhkan, dukungan juga ditunjukkan bagi kinerja investasi melalui penerbitan Undang-undang Cipta Kerja.

“Ini adalah bagian yang saling melengkapi. Instrumen APBN dengan moneter, OJK, reformasi struktural dilakukan agar Indonesia tidak hanya pulih, tapi bisa tumbuh kuat dan lebih baik,” kata Sri Mulyani.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

1 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya