OECD Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 4,9 Persen

Kamis, 18 Maret 2021 20:15 WIB

Logo OECD. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta – Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2021 akan mencapai 4,9 persen. Prediksi ini naik dari ramalan sebelumnya yang hanya 4 persen.

“Faktor penting pendorongnya adalah kebangkitan perdagangan global yang akan membantu kinerja ekspor dan konsumsi Indonesia meningkat seiring normalnya kegiatan penjualan tradisional,” ujar Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurria dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual, Kamis, 18 Maret 2021.

Kinerja perekonomian diproyeksikan bakal kembali meningkat pada 2022. Bila sebelumnya OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 berkisar 5,1 persen; kini ramalan itu naik menjadi 5,4 persen.

OECD mencatat Indonesia menghadapi tantangan berat sejak krisis moneter terjadi pada 1998. Meski pelemahan perekonomian di Indonesia sedikit lebih baik ketimbang negara-negara anggota G-20 lainnya, selisih pertumbuhan ekonomi pada 2020 jika dibandingkan dengan 2019 sangat besar.

Sepanjang tahun lalu, PDB Indonesia turun 2,1 persen. Dampak akibat krisis pun dirasakan kelompok rentan, terutama pekerja di sektor informal.

Advertising
Advertising

Di daerah kecil, sekitar 90 ribu anak dimungkinkan putus sekolah karena krisis Covid-19. Sedangkan sejak empat bulan pertama sekolah ditutup dan pemerintah memberlakukan pembelajaran jarak jauh, skor PISA Indonesia dimungkinkan mengalami penurunan sebanyak 11 poin.

<!--more-->

Kendati begitu, OECD menilai Indonesia telah menghadapi hambatan-hambatan terjadinya krisis dengan pelbagai langkah fiskal dan moneter yang ditetapkan pemerintah dan lembaga keuangan.

Sebanyak 4,3 persen dari PDB Indonesia, kata Gurria, telah dikucurkan untuk membantu meningkatkan konsumsi rumah tangga, menjaga daya tahan dunia usaha, dan menaikkan investasi di sistem penanganan kesehatan.

Di sisi lain, Indonesia juga dinilai bisa memanfaatkan Undang-undang Cipta Kerja yang mengatur kemudahan bagi investor untuk meningkatkan investasinya. “Undang-undang ini akan membantu memberi sinyal kepada investor dalam dan luar negeri bahwa Indonesia adalah lokasi yang menjanjikan untuk berbisnis,” tuturnya.

Gurria menyebut pihaknya siap membantu Indonesia untuk mengatasi tantangan pandemi. “Yakinlah OECD siap membantu Indonesia bergerak maju, membangun hubungan yang saling menguntungkan, dan program kerja bersama keempat untuk tahun 2022-2024,” katanya.

BACA: Di Depan OECD, Sri Mulyani Ungkap Sinyal Pemulihan Ekonomi RI

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

19 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

4 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

5 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

5 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya