Holding BUMN Ultra Mikro, Erick Thohir: Insya Allah Kuartal III Tahun Ini Tuntas
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 6 Maret 2021 08:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menargetkan proses pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro rampung pada kuartal III 2021. "Insya Allah kuartal III tahun ini tuntas sinergi BRI, PNM, dan pegadaian," ujar dia dalam Rapat Kerja Nasional HIPMI, Jumat, 5 Maret 2021.
Erick mengatakan hadirnya Holding BUMN Ultra Mikro akan membantu pengusaha untuk naik kelas. Misalnya, nasabah PNM yang mulanya hanya bisa mendapat pinjaman Rp 1 juta hingga Rp 3 juta tanpa agunan, bisa naik kelas ke Rp 20 juta hingga 50 juta pinjamannya dengan adanya sinergi ini.
"Tapi datanya terlihat dia dagang apa, di mana, kesulitannya apa, apa yang perlu didukung," ujar Erick Thohir. Ia pun telah meminta PNM bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Setelah adanya sinergi ini, harapannya nasabah ultra mikro bisa naik kelas terus hingga menjadi bankable. "Nanti akan naik kelas di Pegadaian dan nanti akan naik kelas ke Bank yang kami harapkan bankable."
Di sisi lain sinergi tersebut pun diharapkan bisa menurunkan cost of fund. Menurut Erick, bunga pinjaman untuk pengusaha kecil masih relatif mahal. Sehingga, adanya sinergi itu diharapkan bunga bisa turun 5-6 persen di tingkat nasabah terkecil.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Aviliani, menilai Holding BUMN untuk pengembangan usaha Ultra Mikro dan UMKM memberikan keuntungan bagi semua perusahaan yang terlibat.
<!--more-->
Pasalnya, perusahaan yang masuk dalam rencana ini, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), menurut Aviliani pada dasarnya saling membutuhkan.
"Ini adalah aksi korporasi yang simbiosis mutualisme. Lagi pula, ekosistem BUMN memang butuh untuk dirapikan, agar tidak saingan dan bahkan berkembang lebih baik serta berkelanjutan," ujar Aviliani dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Februari 2021.
Dia menyebut, Pegadaian dan PNM membutuhkan BRI untuk menyediakan pendanaan yang lebih murah dan meningkatkan daya saing. Di sisi lain, BRI membutuhkan model bisnis yang lebih variatif untuk menjangkau pelaku ultra mikro yang masih sangat sedikit tersentuh lembaga perbankan.
Dia mengatakan dampak positif integrasi ekosistem BUMN juga dibutuhkan pelaku UMKM dan UMi. Dengan integrasi, pelaku usaha UMi dan UMKM bisa mendapat tarif pembiayaan yang lebih murah, khususnya dari PNM dan Pegadaian.
"Dana untuk penyaluran dari Pegadaian dan PNM lebih murah. Ini juga akan membantu nasabah UMKM untuk dapat pulih lebih cepat di masa pandemi," katanya Aviliani menjelaskan lebih lanjut soal Holding BUMN Ultra Mikro tersebut.
Baca: Ada 2.219 Startup di RI, Erick Thohir: Top Five Terbanyak di Dunia