Sri Mulyani Cs Siapkan Jamu Penguat Baru untuk Pulihkan Ekonomi, Apa Itu?

Senin, 1 Februari 2021 19:42 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani membacakan pandangan akhir Pemerintah atas RUU tentang APBN saat rapat paripurna ke-6 masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Stabilitas Sistem Keuangan menyiapkan stimulus baru untuk mendorong pertumbuhan kredit yang terkontraksi 2,41 persen di akhir 2020. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan stimulus itu berupa penjaminan kredit dengan besaran berbeda-beda tergantung sektor usaha.

"Kami masih beri vitamin baru, jamu penguat baru. Jamu penguatnya ya itu katalitik yakni jaminan. Jadi BI sudah beri makroprudensial, dikeroyok fiskal, kemudian Pak Wimboh (Otoritas Jasa Keuangan) memberi relaksasi restrukturisasi, kami masih memantiknya lagi dengan jamu penguat yakni jaminan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi video, Senin, 1 Februari 2021.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Sederet Aturan Perpajakan untuk Lembaga Pengelola Investasi

Ia berharap vitamin anyar itu akan menggelindingkan kembali perekonomian yang sempat tersendat lantaran pandemi. Penggodokan jamu tersebut, ujarnya, sudah melihat secara rinci kebutuhan masing-masing sektor. Ia menyebut 25 asosiasi telah diajak berdiskusi untuk melihat kebutuhannya. Stimulus itu pun akan terus dikalibrasi ke depannya.

Saat ini, kata dia, stabilitas sistem keuangan dalam kondisi normal dan berangsur membaik. Namun, ia melihat kondisi perekonomian masih sangat ditopang kebijakan fiskal dan moneter. Ia berujar ekspansi yang ada di fiskal dan moneter belum diterjemahkan dalam sektor keuangan.

Advertising
Advertising

"Yang memang dari perbankan harus melakukan langkah restrukturisasi dan di sisi lain hati-hati dalam menyalurkan kredit yang baru. ini disebut credit crunch dengan pertumbuhan negatif di 2020," tuturnya.

Agar pertumbuhan ekonomi dapat berjalan penuh, ia mengatakan sektor keuangan harus dipulihkan kegiatannya. Adapun fenomena credit crunch, menurutnya, dipicu lantaran sisi permintaan atau perusahaan yang belum pulih. Perusahaan tersebut bisa jadi membutuhkan pinjaman, namun bank masih belum mau memberikan karena khawatir akan macet kreditnya.

Alhasil, mereka justru meningkatkan pencadangan. "Atau bank hanya mau berikan ke perusahaan yang, baik namun perusahaannya belom mau pinjam lagi karena belum melihat atau confidence melakukan ekspansi dunia usaha. Ini jadi bank menunggu untuk beri perusahaan yang baik tapi perusahaan belum mau ekspansi," ujarnya.

Dalam situasi tersebut, KSSK pun menggunakan instrumen fiskal, misalnya pinjaman bank sebagian dijamin pemerintah, melalui LPEI dan PII. Besarnya pinjaman itu bervariasi tergantung sektornya, ada yang 80 persen ditanggung pemerintah, ada pula yang 60 dan 70 persen.

"Ini tujuannya supaya bank berani pinjamkan meski untuk sektor yang dini pemulihannya. Tujuannya katalitik. Ini sudah dilakukan di 2020 dan akan diakselerasi di 2021. Ini Kami kerja sama dengan OJK terutama sektor perbankan," ujar Sri Mulyani. Adapun insentif yang sudah digulirkan sebelumnya antara lain relaksasi di makro prudensial, relaksasi perpajakan untuk memperkuat arus kas perbankan, serta ada perpanjangan kebijakan restrukturisasi kredit di perbankan.

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

20 jam lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

21 jam lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

21 jam lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

22 jam lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

22 jam lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

23 jam lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

23 jam lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

1 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

2 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

Apakah program makan siang gratis yang dijanjikan sebelumnya dapat segera dibahas masuk RAPBN menyusul penetapan Prabowo sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya