6 Tips Sebelum Memulai Investasi Reksa Dana menurut Perencana Keuangan

Sabtu, 23 Januari 2021 12:02 WIB

Ilustrasi investasi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Perencana keuangan Aidil Akbar Madjid membagikan sejumlah tips bagi investor pemula yang ingin mulai berinvestasi reksa dana.

Seperti instrumen investasi lainnya, reksa dana juga memiliki risiko. Oleh sebab itu, investor pemula harus mempelajari beberapa hal agar terhindar dari kerugian.

Mengacu pada Undang-undang No. 8/1995 tentang Pasar Modal, reksa dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Sedikitnya ada enam hal yang perlu dipelajari sebelum memulai investasi reksa dana. Berikut ini tips yang dinukil dari channel YouTube Aidil Akbar berjudul "Perencanaan Keuangan - Hal Harus Diketahui Sebelum Investasi Reksa Dana" yang diunggah pada Senin, 18 Januari 2021:

1. Ketahui Profil Risiko
Sebelum mulai berinvestasi, masyarakat harus mengetahui terlebih dahulu profil risiko dirinya. Ada berbagai profil risiko, mulai dari konservatif yang biasa tidak ingin mengambil risiko tinggi, kemudian juga ada moderat, dan agresif.

Advertising
Advertising

"Ingat reksa dana ini produk investasi. Produk investasi, pasti mengandung yang namanya risiko. Karena berisiko, kamu harus tahu dulu profil risikonya seperti apa," kata Aidil.

2. Tujuan Keuangan dan Investasi
Jika sudah mengetahui profil risiko, investor pemula harus mencari tahu tujuan keuangan serta tujuan investasi. Aidil menyatakan, investor milenial bisa mulai dengan menjawab pertanyaan, seperti: Apa fungsinya investasi untuk Anda? Beberapa lama investasi dilakukan?

Aidil mengatakan tujuan keuangan dan investasi setiap orang tentu berbeda. Dia mencontohkan ada orang yang berinvestasi untuk membeli mobil, rumah, atau bahkan untuk persiapan pensiun. Tujuan yang berbeda ini menyebabkan jangka waktu yang dibutuhkan tak sama.

"Setelah mengetahui hal ini, Anda baru bisa memasangkan antara tujuan keuangan dengan tujuan investasi agar tidak salah memilih reksa dana," kata Aidil.

<!--more-->

3. Ketahui Produk dan Jenis
Saat ini ada empat jenis reksa dana jika dilihat dari profil investasi. Pertama, pasar uang yang biasanya dipakai untuk jangka pendek atau di bawah satu tahun. Kedua, reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana ini cocok untuk jangka menengah di kisaran satu hingga tiga tahun.

Ketiga, reksa dana campuran yang cocok untuk jangka menengah ke panjang yang biasanya berjangka tiga hingga lima tahun. Terakhir, reksa dana saham, yang cocok untuk jangka panjang atau biasanya di atas 5 tahun.

Aidil menyebutkan, selain mencocokkan jenis reksa dana dengan tujuannya dari segi waktu, investor juga perlu memastikan profil risiko masing-masing.

4. Risiko Produk
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, reksa dana juga akan memiliki risiko. Hal ini berlaku untuk semua jenis, termasuk reksa dana pasar uang.

Aidil mengungkapkan investor bisa mendapat keuntungan (return) tinggi atau bahkan turun seketika. Kenali risiko dari masing-masing produk reksa dana sebelum membelinya.

5. Pelajari Cara Kerja
Aidil juga menjelaskan bahwa mekanisme kerja reksa dana berbeda dengan saham. Di reksa dana ada yang disebut manajer investasi dan bank kustodian sebagai partner.

Ada pula agen penjual reksa dana atau APERD yang bisa berbentuk bank, sekuritas, atau perusahaan, dan fintech.

6. Cara Memilih
Yang terakhir adalah tips mencari reksa dana, idealnya yang cocok dengan profil risiko investor. Salah satunya dengan mempelajari kinerja masing-masing reksa dana.

Pengetahuan yang cukup soal kinerja reksa dana merupakan hal yang wajib diketahui sebelum memulai berinvestasi. "Anda bisa mulai dengan melihat bagaimana kinerja perusahaannya selama ini, berapa lama umur reksa dana, atau atau mengecek performa perusahaan," kata Aidil.

BISNIS

Baca: KSEI: Investor dan Dana Kelolaan Reksa Dana Lewat Fintech Melonjak Saat Pandemi

Berita terkait

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

5 jam lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

6 jam lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

6 jam lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

10 jam lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

1 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

1 hari lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

1 hari lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya