Setelah Vaksinasi, Sri Mulyani Minta Protokol 3M Tetap Jalan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Kamis, 10 Desember 2020 15:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta protokol kesehatan 3M atau memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun, tetap dilakukan meski vaksin Covid-19 telah ditemukan.
“Meski minggu kemarin berita vaksin ditemukan dan berbagai negara sudah mulai (vaksinasi), kita tetap harus waspada,” kata Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Anti-korupsi yang ditayangkan secara virtual di YouTube Kementerian Keuangan, Kamis, 10 Desember 2020.
Sri Mulyani mengatakan Covid-19 telah memberikan dampak besar bagi aktivitas manusia. Musababnya, di seluruh dunia, hampir 67 juta manusia terinfeksi virus corona dan 1,5 juta di antaranya meninggal.
Selain mengancam kesehatan, munculnya virus corona telah berdampak buruk bagi sektor perekonomian dan keuangan negara lantaran pergerakan terhambat. Negara, kata Sri Mulyani, harus mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang fleksibel untuk menangani dampak pandemi Covid-19. Ia berharap pemulihan segera terjadi, khususnya setelah vaksinasi.
Selasa, 8 Desember lalu, Sri Mulyani menganggap vaksin penting sebagai game changer bagi krisis karena pandemi. “Karena Covid-19 adalah game changer buat kita, vaksin menjadi game changer kita," ujar Sri Mulyani.
<!--more-->
Indonesia sebelumnya berhasil mendatangkan 1,2 juta vaksin Covid-19 buatan Sinovac Life Science Corporate Ltd., Cina. Vaksin itu tiba pada Ahad, 6 Desember, pukul 21.30 WIB di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kita amat bersyukur alhamdulilah vaksin sudah tersedia, artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah Covid-19," ujar Presiden Joko Widodo.
Pemerintah menyiapkan kebijakan fiskal demi memudahkan importasi vaksin ke Indonesia. Untuk kedatangan 1,2 juta dosis vaksin. Fasilitas fiskal itu terdiri atas pembebasan bea masuk sebesar Rp 14,56 miliar dan pajak dalam rangka impor Rp 36,39 miliar.
Setelah kedatangan 1,2 juta dosis vaksin Sinovac, pemerintah mengupayakan mendatangkan 1,8 juta dosis Covid-19 lainnya dalam bentuk jadi pada Januari 2021. Secara paralel, pemerintah juga berencana mendatangkan vaksin berbentuk bahan baku curah sebanyak 15 juta dosis pada bulan ini dan 30 juta dosis pada 2021.
Baca: Ingatkan Soal Korupsi, Sri Mulyani: Uang Sangat Powerful dan Bisa Menggoda
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR