Besok RUPSLB Garuda Indonesia, Dirut: Akan Ada Pergantian Personel
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 19 November 2020 10:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada esok hari, Jumat, 20 November 2020. Rapat berlangsung mulai pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh seluruh pemegang saham, termasuk pemerintah.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan agenda tersebut membahas soal dana pinjaman pemerintah dan perubahan struktur manajemen perusahaan berkode saham GIAA. “Ada perubahan AD/ART (anggaran dasar dan anggaran rumah tangga) dan pergantian personel,” tutur Irfan saat dihubungi Tempo, Kamis, 19 November 2020.
Irfan belum mengetahui struktur jabatan apa saja yang akan mengalami perubahan. Sebab, keputusan ini berada di tangan pemegang saham.
Serikat Karyawan Garuda dan Asosiasi Pilot Garuda sebelumnya telah mengajukan dua permintaan menjelang RUPSLB. Pertama, serikat meminta Kementerian BUMN yang dipimpin Menteri Erick Thohir memilih figur pengurus yang mengerti bisnis penerbangan.
“Kami berharap Kementerian BUMN dapat menempatkan figur-figur pengurus perseroan dari personel yang kompetensi dan kapabilitasnya memahami dunia bisnis penerbangan komersial,” tulis serikat pekerja dalam surat tertarikh 16 November 2020. Surat tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Harian Sekarga Tomy Tampatty.
<!--more-->
Kedua, serikat meminta pemerintah segera merealisasikan dana talangan atau pinjaman kepada perusahaan. Serikat memastikan akan mengawal keberlangsungan operasional perusahaan dengan menjunjung tinggi keamanan dan layanan kepada pelanggan.
Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR awal November, Sri Mulyani mengatakan pinjaman pemerintah untuk BUMN mulai cair pada bulan ini. Pencairan paling lambat direalisasikan pada pekan ketiga November.
“Proyeksi pencairan pinjaman PT Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel, dan PTPN (cair) pada minggu ketiga November,” kata Sri Mulyani.
Kepada Garuda, pemerintah akan memberikan dana pinjaman sebesar Rp 8,5 triliun. Selain Garuda, Krakatau Steel, dan PTPN, Kementerian Keuangan bakal memberikan utang kepada PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) dan Perum Perumnas. Bantuan untuk dua perusahaan pelat merah ini cair lebih cepat, yakni pada pekan kedua November.
Baca: Hotman Paris Protes Harga Tiket Garuda, Ombudsman: Mau Murah, Naik Kelas Ekonomi