Data Ekonomi RI Positif, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat

Selasa, 3 November 2020 16:51 WIB

Aktivitas pelayanan penukaran mata uang asing di kawasan Kwitang, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2020. Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.625 per dolar AS pada Selasa (4/8) sore. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank pada hari ini ditutup menguat, ditopang positifnya data ekonomi domestik.

Rupiah ditutup menguat 55 poin atau 0,38 persen ke posisi Rp14.585 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.640 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menuturkan terjadinya inflasi di Indonesia pada Oktober 2020 setelah mengalami deflasi selama tiga bulan beruntun, menjadi sentimen positif.

"Dengan informasi yang positif tersebut, membuat pelaku pasar kembali optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Walaupun kuartal ketiga terjadi kontraksi dan Indonesia masuk fase resesi, namun modal asing kembali masuk ke pasar finansial," ujar Ibrahim, Selasa 3 November 2020.

Data positif dari domestik lainnya yaitu Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang membaik menjadi 47,8 pada Oktober, dari sebelumnya 47,2. Meski masih mengalami kontraksi, tetapi sektor manufaktur Indonesia kembali menunjukkan kemajuan.

Dari eksternal, sentimen bagi nilai tukar yaitu terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat. Investor melihat banyak ketidakpastian akan hasil pilpres. Pesaing dari Partai Demokrat Joe Biden tampaknya paling mungkin memenangkan kursi kepresidenan, namun persaingan di negara bagian akan menentukan.

<!--more-->

Sementara itu Presiden AS Donald Trump di berbagai kesempatan menyatakan bahwa dia akan menolak untuk menerima hasil pemungutan suara jika dia kalah.

Sentimen eksternal lainnya yaitu kenaikan kasus positif COVID-19 di seluruh Eropa dan AS. Bahkan negara-negara anggota Uni Eropa melakukan lockdown selama satu bulan yaitu pada November 2020.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran atas tekanan ekonomi yang akan berdampak terhadap konsumsi masyarakat dan stagnasi investasi sehingga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal keempat yang diperkirakan kembali terkontraksi.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.613 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.585 per dolar AS hingga Rp14.627 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.609 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di posisi Rp14.718 per dolar AS.

Baca: Sentimen Pilpres AS Diperkirakan Berdampak Positif bagi Pergerakan Rupiah

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

8 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

3 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya