TEMPO.CO, Jakarta – Sentimen Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) diperkirakan berdampak positif bagi pergerakan rupiah di pasar spot. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan siapa pun presiden terpilih bakal meneken stimulus lanjutan untuk Covid-19 di Negeri Abang Sam sehingga fluktuasi nilai tukar sedikit teredam.
“Pemilu dan Kongres AS akan menentukan arah negara ke depan. Entah Donald Trump (petahana) atau Joe Biden (penantang petahana) yang terpilih, mereka akan tetap menggelontorkan stlimulus pandemi,” kata Ibrahim saat dihubungi pada Selasa, 3 November 2020.
Di samping itu, Ibrahim menyebut Pilpres AS sedikit memberi napas segar karena diperkirakan bakal berlangsung secara tertib. “Apalagi kita tahu AS adalah negara demokratis,” tuturnya, mengimbuhkan.
Adapun Pilpres AS akan berlangsung pada hari ini, Selasa, 3 November. Kandidat yang akan bertarung dalam kontestasi kali ini ialah petahana Donald Trump dan pasangannya, Mike Pence, serta penantangnya, Joe Biden dan Kamala Harris.
Meski ditengarai akan berpengaruh positif terhadap mata uang garuda, Ibrahim mengatakan pergerakan rupiah di pasar spot pada penutupan perdagangan sore hari nanti masih akan melemah tipis. Ia memperkirakan pelemahan rupiah berkisar 10-25 poin dari hari sebelumnya yang ditutup di level Rp 14.640 per dolar Amerika Serikat.
Pelemahan rupiah didorong oleh faktor eksternal lain, yakni ekonomi negara Eropa yang gonjang-ganjing lantaran adanya gelombang lanjutan penyebaran virus corona. Akibatnya, sejumlah negara mengumumkan bahwa pemerintah kembali melakukan pembatasan skala besar.
“Di luar AS, negara-negara di Eropa melakukan lockdown,” tutur Ibrahim.
Pembatasan skala besar di negara Eropa pun berlangsung lama, yakni mencapai sebulan, dan mengakibatkan fluktuasi pasar uang pada hari ini masih akan terjadi. Ibrahim memperkirakan rupiah baru akan bergerak menguat pada perdagangan Rabu, 4 November, atau Kamis, 5 November mendatang.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA