Revisi Proyeksi, Sri Mulyani: Ekonomi Kuartal II Minus 3,8 Persen

Jumat, 19 Juni 2020 14:27 WIB

Presiden Jokowi mengikuti KTT Luar Biasa G20 secara virtual bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Istana Bogor, Kamis, 26 Maret 2020. KTT ini digelar secara virtual untuk menghindari penularan virus corona. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2020 menghadapi tekanan yang tidak mudah, bahkan akan dalam kondisi ekonomi negatif. Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, kata dia, mengestimasikan pertumbuhan ekonomi kuartal II berada pada minus 3,8 persen.

"Sehingga keseluruhan tahun nanti akan dihadapkan pada kondisi apakah di semester ke 2, kuartal 3 dan 4 kita mampu mulai memulihkan. Inilah tantangan yang kita hadapi," kata Sri Mulyani dalam Town Hall Meeting Kemenkeu, Jumat, 19 Juni 2020.

Dia menuturkan dengan adanya Covid-19 dan pembatasan sosial, kegiatan ekonomi menurun. Ekonomi seluruh dunia mengalami revisi dalam bentuk kontraksi.

"Dunia sekarang disebutkan pertumbuhannya akan negatif. Kalau kami lihat di negara-negara maju itu kelihatan sekali," ujarnya.

Semua negara pada kuartal kedua 2020, kata dia, akan mengalami kontraksi, bahkan di berbagai negara sudah mengalami resesi atau dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi negatif.

Advertising
Advertising

Negara yang sudah mengalami resesi yaitu Inggris, Jerman, Prancis, Jepang dan Malaysia. "Kita masih beruntung. Pada kuartal satu kita masih bertahan di 2,97 persen," kata dia.

Kendati begitu, kata Sri Mulyani, pemerintah terus berupaya membuat ekonomi tumbuh dengan Program Pemulihan Ekonomi dan penanganan Covid yang sudah tertuang dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN yang baru.

Menurutnya, kondisi saat ini, membuat APBN berubah luar biasa. Pada awal 2020, dia sudah berharap defisit APBN persen 1,76 dengan keseimbangan primernya mendekati 0.

"Kemudian covid menyebabkan pengeluaran belanja seperti yang saya tunjukkan di sini. Hampir Rp 700 triliun sendiri," kata dia.

Dia menuturkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN, belanja naik dan penerimaan turun. Hal itu membuat defisit AOBN akan naik yang tadinya didesain 1,76 persen, sekarang akan di atas 6 persen dari Produk Domestik Bruto.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

40 menit lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

5 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

21 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

1 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya