Fisher Center Sebut Tak Semua Kasus Kekerasan ABK Terekspos

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Senin, 8 Juni 2020 16:59 WIB

Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Long Xing 629 tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat 8 Mei 2020. Sebanyak 14 WNI ABK yang diduga mengalami eksploitasi di kapal berbendera China tersebut tiba di Indonesia dan akan menjalani karantina kesehatan di asrama milik Kementerian Sosial. ANTARA FOTO/Hasnugara

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus kekerasan dan penyiksaan terhadap anak buah kapal (ABK) Indonesia di kapal ikan asing terus berulang. Terbaru, dua ABK asal Nusa Tenggara Barat (NTB) diduga mengalami penyiksaan di kapal Cina, LU QIAN YUA YU 901.

Koordinator Fisher Center Bitung, Diani, mengatakan kasus kekerasan ini sebenarnya bukanlah hal yang baru. Hanya saja, kata dia, sejumlah kekerasan terekspos setelah kasus pelarungan dua ABK Indonesia ke laut beberapa waktu lalu. "Persoalannya di awal kapal, tidak semua sempat terekspos," kata dia kepada Tempo pada Senin, 8 Juni 2020.

Pada kasus terbaru di kapal Cina ini, dua ABK yaitu Reynalfi dan Andri Juniansyah juga disiksa, hingga akhirnya melompat ke laut di Selat Malaka. Kasus ini dilaporkan oleh Fisher Center dan Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia

Setelah 7 jam terapung-apung, mereka pun akhirnya ditemukan dan mendapat pertolongan dari nelayan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Saat ini, Diani telah mendapat kabar dari istri korban jika kedua ABK akan segera dipulangkan ke kampung halaman mereka di NTB.

Dugaan kekerasan yang dialami Andri dan Reynalfi ini terjadi selang satu bulan setelah meninggalnya tiga ABK Indonesia di kapal ikan Cina. Jenazah korban dilarung ke laut. Saat itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun secara terbuka meminta Pemerintah Cina melakukan investasi atas kejadian ini.

Advertising
Advertising

Fisher Center saat ini memiliki dua kantor di Bitung, Sulawesi Utara dan Tegal, Jawa Tengah. Khusus di Bitung, Fisher Center telah menerima tak kurang dari 13 aduan kasus kekerasan ABK, baik di kapal dalam negeri maupun asing.

Berita terkait

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

21 menit lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

3 jam lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

17 jam lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

22 jam lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

3 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

3 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

5 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya