Makin Turun, Harga Emas Kini Tinggalkan Level Rp 900 Ribuan
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Rahma Tri
Kamis, 4 Juni 2020 09:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau emas Antam pada perdagangan Kamis, 4 Juni turun Rp 17.000 per gram dibanding sebelumnya. Adapun harga emas Antam pada 3 Juni sebesar Rp 904 ribu per gram.
"Harga emas batangan satu gram Rp 887.000, " seperti ditulis dalam situs resmi logammulia.com pada Kamis, 4 Juni 2020.
Rabu kemarin, harga emas sudah turun Rp 16.000 per gam dari posisi Rp 920.000. Dengan demikian, dalam dua hari terakhir, harga emas sudah turun drastis sebesar Rp 33.000 per gram.
Pada 8 Januari 2020, harga emas menyentuh hampir Rp 800 ribu atau berada pada Rp 799 ribu per gram. Pada 22 Februari rekor baru 2020 terjadi di Rp 804 ribu. Pada 23 Februari rekor harga baru pecah kembali di Rp 809 ribu.
Pada Sabtu, 7 Maret harga logam mulia itu mencapai Rp 842 ribu. Harga menyentuh Rp 851 ribu pada Senin, 11 Maret. Pada 22 Maret harga emas Rp 870 ribu menjadi rekor tertinggi sementara. Harga juga menyentuh Rp 926 ribu per gram pada Senin, 30 Maret. Harga menyentuh Rp 963 ribu pada 7 April.
Berdasarkan situs logammulia.com, harga emas batangan Antam di butik Pulogadung, Jakarta hari ini, yaitu:
1 gram Rp 887.000
2 gram Rp 1.714.000
3 gram Rp 2.546.000
5 gram Rp 4.215.000
10 gram Rp 8.365.000
25 gram Rp 20.787.000
50 gram Rp 41.495.000
100 gram Rp 82.912.000
250 gram Rp 207.105.000
Sedangkan, harga emas berukuran 500 gram, yaitu Rp 413,8juta. Dan harga emas batangan 1.000 gram yaitu Rp 827,6 juta.
Mendekati penerapan New Normal di Indonesia, harga emas memang diprediksi bakal terus melemah sedangkan nilai tukar rupiah menguat.
<!--more-->
Pada penutupan perdagangan Rabu 3 Juni 2020 kemarin, nilai tukar rupiah menguat 2,22 persen ke level Rp14.095. Sedangkan harga emas Antam turun Rp 16.000 per gram menjadi Rp 904 ribu.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pelemahan harga emas tidak lepas dari rencana penerapan kenormalan baru atau new normal di sejumlah negara. Pasalnya hal itu telah memberikan euforia akan pembukaan aktivitas ekonomi di tengah pandemi.
“Rencana new normal di Indonesia memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Pelaku pasar seakan tidak mau ketinggalan kereta untuk masuk ke investasi aset berisiko,” katanya kepada Bisnispada Rabu 3 Juni 2020.
Menurut Ariston, minat investor terhadap aset berisiko saat ini sedang tinggi maka itu harga emas yang termasuk sebagai aset aman sedikit tertekan. Adapun yang menjadi satu-satunya sentimen positif saat ini adalah stimulus besar bank sentral AS.
Ariston memperkirakan hari ini harga emas bakal menguji US$1.690 untuk level support dan US$1.740 untuk level resistance. Selain itu, pelemahan emas ikut mendorong penguatan rupiah terhadap dolar. “Rupiah masih berpotensi ke Rp14.000,” katanya.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS