Eksploitasi ABK Indonesia di Kapal Cina, Begini Usul Luhut

Sabtu, 16 Mei 2020 09:34 WIB

Potongan gambar dari video kru kapal nelayan Cina yang membuang jenazah ABK Indonesia ke laut.[YouTube MBCNEWS]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengusulkan adanya harmonisasi Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Usulan tersebut menyusul adanya dugaan anak buah kapal (ABK) yang dieksploitasi di kapal pencuri ikan milik Cina, Long Xing 629.

"Karena di Undang-undang itu belum menyentuh awak kapal, jadi kami ingin diperbaiki. Ini salah kita semua," tutur Luhut dalam wawancara dengan RRI, Jumat, 15 Mei 2020.

Sebanyak 14 ABK Indonesia yang bekerja di Kapal Long Xing dikabarkan telah memperoleh perlakuan buruk. Seluruhnya diinformasikan mengalami tindak kekerasan lantaran harus bekerja di atas 18 jam dan mendapatkan diskriminasi dalam pemberian jatah konsumsi.

Kasus ini terungkap setelah stasiun televisi terestrial yang berbasis di Korea Selatan, MBC, menayangkan hasil investigasi mereka tentang adanya tiga ABK Indonesia di kapal Cina yang tewas. Mayat ketiga ABK itu dikabarkan dilarung ke laut tanpa perlakuan yang layak.

Terkait masalah dugaan perbudakan tersebut, Luhut memastikan pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Luar Negeri telah mengambil langkah. "Kami akan minta hak-hak pegawai yang selama ini belum diberikan," tuturnya. Di samping itu, Luhut menyebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah melakukan perundingan diplomatik dengan Cina.

Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha sebelumnya mengkonfirmasi 14 ABK Indonesia sudah kembali ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 8 Mei. Seluruhnya telah diserah-terimakan kepada Bareskrim Polri.

"14 ABK saat ini sedang dalam penyelidikan oleh Bareskrim Polri dan hasilnya nanti akan memberlakukan penegakan hukum Indonesia untuk kemudian bekerja sama dengan pemerintah Cina," kata Judha, 13 Mei lalu.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | EKA YUDHA SAPUTRA

Berita terkait

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

57 menit lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

20 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

21 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

23 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya