Konsumsi di Jawa Rp 5.000 T, Sri Mulyani: Bisa Turun karena PSBB

Editor

Rahma Tri

Kamis, 7 Mei 2020 12:30 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama (kiri) dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers seusai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 11 Februari 2020. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan konsumsi masyarakat di Jawa, termasuk DKI Jakarta bakal turun 10 persen karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Menurut dia, selama ini biasanya nilai konsumsi di Jawa mencapai sebesar Rp 5.000 triliun.

"Jika konsumsi turun 10 persen saja, berarti membutuhkan angka substitusi yang besar," kata Sri Mulyani dalam rapat virtual dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 6 Mei 2020.

Dia menuturkan mayoritas atau 57 persen dari produk domestik bruto Indonesia adalah konsumsi dengan nilai sekitar 9.000 triliun. Dan dari PDB itu, kontribusi dari Jakarta dan Jawa hampir 55 persen.

Oleh karena itu, Sri Mulyani memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi kuartal II akan lebih rendah dari kuartal I yang 2,97 persen akibat penurunan konsumsi masyarakat.

Sebenarnya, dengan penurunan konsumsi itu, pemerintah telah mengambil langkah menggelontorkan bantuan sosial. Namun, bantuan sosial yang sebesar Rp 110 triliun itu tetap tidak bisa menggantikan penurunan konsumsi di Indonesia.

"Maka kalaupun kemudian dilakukan bantuan sosial sebesar Rp 110 triliun, tidak bisa substitute penurunan konsumsi dari Rp 5.000 triliun tersebut," Sri Mulyani menjelaskan.

Kepala Badan Pusat Statistik sebelumnya Suhariyanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2020 tumbuh 2,97 persen (year-on-year/yoy). Menurut dia, angka ini merupakan yang terendah sejak triwulan I 2001.

Namun demikian, Suhariyanto menilai perbandingan tersebut sebenarnya tidak bisa langsung dibandingkan dengan kondisi saat ini. “Sebab kondisinya berbeda karena ada Covid-19,” kata dia dalam konferensi pers online di Jakarta, Selasa, 5 Mei 2020.

Adapun pertumbuhan ekonomi 2,97 persen ini lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 5,07 persen ataupun triwulan IV 2019 yang sebesar 4,97 persen.


HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

23 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

3 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

3 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya