Warga yang Kunjungi Indogrosir Sleman Diminta Tes Corona Massal

Kamis, 7 Mei 2020 11:32 WIB

Swalayan Indogrosir di Jalan Magelang Kecamatan Mlati, Sleman ditutup sementara karena adanya dugaan karyawan yang terpapar COVID-19. (ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman mendorong pengunjung yang sempat mendatangi supermarket Indogrosir untuk mengikuti tes corona massal. Pemeriksaan massal ini perlu dilakukan menyusul ditemukannya kasus karyawan Indogrosir Sleman yang positif Covid-19.

Pusat kulakan terbesar di Sleman itu sendiri sudah ditutup sejak 5 Mei 2020 lalu dan seluruh karyawannya mengikuti rapid test dengan hasil 57 orang reaktif. "Pemerintah Kabupaten Sleman akan melakukan RDT (rapid test) massal untuk pengunjung Indogrosir yang mendatangi supermarket itu pada tanggal 25 April - 4 Mei 2020," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi, Rabu petang 6 Mei 2020.

Shavitri mengungkapkan, tes corona cepat khusus untuk pengunjung Indogrosir Sleman itu akan dilaksanakan pada tanggal 12-14 Mei 2020 di GOR Pangukan. "Kami sedang membuat protokol penyeleksian peserta RDT massal melalui aplikasi. Peserta tes mendaftar menggunakan aplikasi tersebut," ujar Shavitri.

Adapun kuota RDT di GOR Pangukan Sleman adalah 1.500 RDT yang akan dibagi dalam layanan selama tiga hari berturut-turut.

Kasus Covid-19 di Indogrosir Sleman itu bermula dari temuan kasus pasien dengan kode 79 yang sempat pingsan di supermarket itu pada 18 April 2020. Pasien yang merupakan karyawan Indogrosir itu pada 24 April dinyatakan positif Covid-19. Sampai saat ini, karyawan itu masih dirawat di ruang isolasi RS Hardjolukito Sleman.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Atas temuan itu, tanggal 2 Mei 2020 dilakukan rapid test untuk 10 karyawan Indogrosir dan ditemukan 5 karyawan hasilnya reaktif. Rapid test dilanjutkan dengan tes PCR. Sampai dengan saat ini hasil uji laboratoriun PCR belum keluar.

Lalu tanggal 4 Mei 2020 kembali dilakukan rapid test kedua terhadap 94 karyawan supermarket ini, dan hasilnya 22 di antaranya reaktif. Sampai dengan saat ini belum dilakukan uji swab pada peserta tes tahap kedua masih menunggu rumah sakit.

Tahap ketiga, tanggal tanggal 5 Mei 2020 dilakukan rapid test kembali pada 196 karyawan dan ditemukan 30 di antaranya reaktif. Peserta tes Covid-19 tahap ketiga ini juga belum dilakukan uji swab karena masih menunggu kesiapan rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Dinkes Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menuturkan belum mengetahui persis dari klaster manakah penularan awal karyawan Indogrosir Sleman yang sudah dinyatakan positif itu. Ia belum bisa memastikan jika penularan awal Indogrosir merupakan salah satu dari kluster besar penularan di Yogya, baik kluster Jamaah Tabligh Jakarta maupun Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Bogor. “Untuk karyawan yang positif pertama di Indogrosir itu, temuannya bukan dari hasil rapid test yang digelar tanggal 2 Mei,” ujar Joko.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

57 menit lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

7 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

9 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

21 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

5 hari lalu

Pedagang Keluhkan Stok Gula Pasir di Pasar

Stok gula pasir berkurang di pasar dan supermarket.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya