Wabah Corona 3 Bulan, Kerugian Maskapai Capai Rp 2,2 Triliun

Jumat, 24 April 2020 17:34 WIB

Sejumlah pesawat terparkir di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat 24 April 2020. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menghentikan sementara aktifitas penerbangan komersil terjadwal baik dalam dan luar negeri terhitung mulai 24 April hingga 1 Juni 2020. Hal tersebut merupakan bagian dari pengendalian transportasi selama masa mudik Lebaran 1441 H untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengungkapkan bahwa sejak wabah corona meluas, kerugian yang diderita maskapai anggotanya selama tiga bulan mencapai Rp 2,2 triliun. Kerugian yang diderita selama Februari hingga April 2020 ini karena penutupan sejumlah rute internasional dan domestik.

"Total kerugian yang didapat maskapai dalam tiga bulan sebesar US$ 812 juta untuk market domestik atau Rp 1,2 triliun. Sedangkan market internasional US$ 749 juta atau Rp 1 triliun," ujar Denon dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 24 April 2020.

Denon merinci, penurunan penerbangan baik internasional maupun domestik paling besar terjadi di empat bandara utama. Di antaranya Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Juanda Surabaya, dan Bandara Internasional Kaualanamu Sumatera Utara.

Di empat bandara tersebut, penumpang rute internasional telah anjlok sejak Januari hingga April dengan angka penurunan sebesar 45 persen. Penurunan jumlah penumpang dimulai sejak Cina dan India menutup akses penerbangannya sebagai dampak wabah corona.

<!--more-->

Sedangkan untuk rute domestik, angka penurunannya tak jauh beda, yakni 44 persen. Penurunan penumpang rute domestik dipengaruhi oleh munculnya kasus positif virus Covid-19 pertama pada Maret lalu.

Selain itu, bila dihitung secara month to month, pada Februari, kerugian yang ditanggung maskapai mencapai 9 persen. Kemudian, kerugian itu terus menajam pada bulan berikutnya, yakni Maret, mencapai 18 persen dan April 30 persen.

Denon mengakui, saat ini maskapai tengah menghadapi kondisi yang sangat berat. Hampir semua maskapai, kata dia, telah merumahkan sebagian besar karyawan meski belum sampai memutuskan PHK.

Maskapai juga masih harus menanggung biaya di luar dugaan seperti parkir pesawat. "Karena sebagian besar armada tidak beroperasi, jadi harus parkir," ujarnya.

Menurut Denon, strategi bertahannya maskapai sangat tergantung pada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah saat ini dan pada masa mendatang setelah isu corona mereda. Denon berharap, pemerintah mengantisipasi tumbangnya maskapai dengan merestrukturisasi biaya-biaya operasional yang saat ini masih harus dikeluarkan di tengah paceklik ekonomi.


Berita terkait

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

6 jam lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

8 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

9 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

12 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

19 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

19 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

20 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

23 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

1 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya