Pertumbuhan Ekonomi Mungkin Minus, IHSG dan Rupiah Jeblok

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 1 April 2020 16:57 WIB

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah hari ini, Rabu 1 April 2020 kompak terguling ke zona merah. Pelemahan itu terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran investor tentang dampak wabah corona (Covid-19) ke pertumbuhan ekonomi nasional.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.466,04 dengan penurunan tajam 1,61 persen atau 72,89 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, IHSG sempat menguat lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 4.445,14 – 4.627,42.

Kepala Riset Mirae Sekuritas Hariyanto Wijaya memperkirakan kondisi seperti ini akan bertahan hingga Mei 2020. “Saya memperkirakan tren melemah IHSG akan terus berlanjut sampai dengan Mei 2020,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu 1 April 2020.

Menurut Hariyanto, tergulingnya IHSG ke zona merah dipicu oleh aksi penghindaran risiko oleh investor, seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19.

Advertising
Advertising

Namun IHSG tak sendiri, mayoritas indeks saham lain di Asia ikut berakhir di zona merah hari ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing ditutup anjlok 3,70 persen dan 4,50 persen.

<!--more-->

Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing terkoreksi 0,57 persen dan 0,30 persen, indeks Hang Seng Hong Kong anjlok 2,19 persen, indeks Taiex Taiwan turun 0,46 persen, bahkan indeks Kospi Korea Selatan terperosok 3,94 persen.

Pelemahan juga dialami indeks saham lain di Asia Tenggara, seperti FTSE Straits Times Singapura (-1,7 persen), indeks FTSE KLCI Malaysia (-1,77 persen), dan SET 50 Thailand (-1,52 persen).

Secara keseluruhan, bursa Asia tertekan bersama bursa Eropa dan futures indeks S&P 500 akibat memburuknya data penyebaran Covid-19 di AS dan peringatan yang disampaikan Presiden Donald Trump.

Sementera itu, di pasar mata uang, nilai tukar rupiah ikut tergelincir ke zona merah dan ditutup melemah 140 poin atau -0,86 persen ke level Rp16.450 per dolar AS. Sehari sebelumnya, rupiah mampu terapresiasi 27 poin dan berakhir di posisi 16.310.

“Pergerakan pasar yang ekstrem pada Maret telah menyebabkan outflow yang signifikan dan memukul nilai tukar rupiah secara tidak proporsional,” ujar Wei Liang Chang, ahli strategi makro di DBS Bank Ltd., dikutip dari Bloomberg.

Sebelum penutupan perdagangan, siang ini Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia akan menghadapi gejolak yang cukup besar akibat dampak Covid-19.

"Pertumbuhan ekonomi kita perkirakan akan turun ke 2,3 persen, dan bahkan yang paling buruk bisa negatif 0,4 persen. Kondisi ini menimbulkan penurunan kegiatan ekonomi dan menekan lembaga keuangan," ujar Sri Mulyani dalam video conference, Rabu siang.

BISNIS | FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

16 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

19 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

1 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

2 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya