Sri Mulyani Rilis 2 Skenario Dampak Covid-19, IHSG Terkoreksi
Rabu, 1 April 2020 16:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah setelah investor dilanda kekhawatiran akan besarnya dampak wabah COVID-19 ke perekonomian nasional. IHSG ditutup melemah 72,89 poin atau 1,61 persen ke posisi 4.466,04.
Sebelumnya, pada Rabu 1 April 2020 siang, Menteri Keuangan Sri Mulyani merilis prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi corona. Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) yang ia pimpin memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bisa terkoreksi ke 2,3 persen bahkan minus 0,4 persen.
"Kelihatannya investor khawatir setelah adanya press release dari Kemenkeu tentang dua skenario dampak COVID-19 terhadap perekonomian jika tidak ditangani secara serius," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Rabu.
Dibuka melemah, IHSG sempat menguat dan bertahan di zona hijau hingga penutupan sesi pertama. Namun di sesi kedua, indeks melemah dan terus berada di teritori negatif hingga penutupan perdagangan saham.
<!--more-->
Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor properti turun paling dalam yaitu minus 2,8 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor infrastruktur masing-masing minus 2,46 persen dan minus 1,95 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp69,73 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 535.123 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,11 miliar lembar saham senilai Rp7,3 triliun. Sebanyak 129 saham naik, 267 saham menurun, dan 131 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 851,6 poin atau 4,5 persen ke 18.065,4, indeks Hang Seng melemah 517,7 poin atau 2,19 persen ke 23.085,8, dan indeks Straits Times melemah 53,18 poin atau 2,2 persen ke 2.469,42.
ANTARA