AP I Jamin Proyek Bandara di Wilayah Terdampak Corona Tak Molor
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rahma Tri
Jumat, 20 Maret 2020 09:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) memastikan pengembangan bandara yang saat ini tengah dikerjakan perseroan di wilayah terdampak virus corona tak akan molor. "Proyek berjalan terus, terutama di daerah yang warganya teridentifikasi terjangkit virus corona seperti Yogyakarta, Bali, dan Sulawesi Utara," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam keterangannya, Kamis, 19 Maret 2020.
Untuk menjamin keselamatan kerja, Angkasa Pura I dan mitra kontraktor telah melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para pekerja proyek. Perseroan juga secara berkala mengecek suhu tubuh, membagikan masker, dan menyediakan hand sanitizer.
Adapun pemeriksaan kesehatan pekerja proyek pengembangan bandara utamanya dilakukan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Kulon Progo, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara El Tari Kupang. Khusus di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, perusahaan memberikan sosialisasi mengenai virus ini.
Selanjutnya, untuk memastikan lingkungan kerja steril, petugas bandara dipastikan akan melakukan penyemprotan disinfektan. Penyemprotan dilakukan sepekan sekali mulai minggu ketiga Maret.
<!--more-->
Saat ini, pembangunan Bandara YIA ditargetkan tuntas 100 persen dan akan beroperasi secara penuh pada 29 Maret 2020. Seluruh penerbangan di Bandara Adisutjipto akan dialihkan ke Kulon Progo kecuali penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal yang menggunakan pesawat propeler. Demikian pula penerbangan VIP dan general aviation, tetap di Bandara Adisutjipto.
Sedangkan realisasi proyek paket 1 pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar hingga 10 Maret 2020 telah mencapai 47,6 persen. Pengembangan paket 1 Bandara Sultan Hasanuddin Makassar terdiri atas perluasan gedung terminal penumpang utama dan terminal sisi selatan, pembangunan fly over, jalan akses utama, jembatan penghubung, gedung parkir sisi utara, serta gedung utilitas.
Di samping itu, untuk menekan jumlah penyebaran wabah corona, perseroan memberlakukan kebijakan work from home bagi karyawan non-lapangan di 15 kantor cabang bandara dan 5 anak perusahaan. Secara khusus, kebijakan ini diterapkan untuk pegawai administratif melalui mekanisme split team. "Maksudnya, pegawai pada masing-masing unit melakukan pengaturan diri untuk membagi ke dalam dua tim dan bekerja dari rumah secara bergantian," kata Faik.
Sedangkan bagi pegawai Angkasa Pura I yang berusia lebih dari 50 tahun, kebijakan bekerja dari rumah berlaku mutlak. Faik memastikan kebijakan bekerja dari rumah tidak akan mengganggu produktivitas.